"Sosok fantastis ia mengajari saya banyak hal terutama untuk jangan pernah menyerah," ujar Ravanelli dilansir SportFEAT.COM dari Gazzeta dello Sport.
Ravaneli bahkan bercerita bahwa rekannya tersebut masih sempat memberikan motivasi pada dirinya disaat kondisinya sedang kritis.
"Ketika tengah dirawat intensif justru dirinya yang menguatkan saya ia berfikir masih bisa kembali ke Juventus intuk bermain lagi, namun sayang penyakitnya lebih kuat," ujar Ravanelli.
Baca Juga: Menyesal Besar, Darko Pancev Klaim Alami Penurunan Kualitas Bersama Inter Milan
Andrea Fortunato sendiri didatangkan Juventus dari Gneoa pada tahun 1993 setelah penampilannya yang memukau pelatih Juventus kala itu Giovanni Trappatoni.
Tak butuh waktu lama, Fortunato bisa dengan cepat beradaptasi dengan permainan Juventus dan sering mendapat tempat utama dalam skuad Nyonya Tua.
Tak berselang lama Fortunato juga berhasil masuk ke skuad timnas Italia untuk memulai debutnya pada 22 September 1993, yang kala itu dilatih oleh Arrigo Sacchi.
Bersama Juventus Andrea Fortunato berhasil torehkan 27 penampilan sebelum dirinya mengalami penurunan performa akibat penyakitnya.
Baca Juga: Sudah Bebas Virus Corona, Vietnam Siap Jadi Negara Asia Tenggara Pertama yang Lanjutkan Kompetisi
View this post on Instagram
(*)
Source | : | Gazzetta dello Sport |
Penulis | : | Ridwan Budiman |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |