Meski demikian, Kepala Eksekutif Asosiasi Bulu Tangkis Denmark, Bo Jensen, mengatakan bahwa pihaknya telah membuat rencana cadangan.
"Ini tantangan buat kita, tapi kita sudah siap untuk itu. Kita juga sudah coba menyiapkan alternatif,” kata Bo Jensen, dikutip SportFEAT.com dari The Star.
Beberapa waktu lalu, pemerintah Denmark mengumumkan jika situasi di negara Skandinavia itu berangsur membaik.
Kabar baik datang setelah pemerintah Denmark kemungkinan akan mengizinkan untuk bisa melakukan pertemuan publik.
Namun begitu, jumlahnya tetap dibatasi maksimal 500 orang dan aturan itu mulai berlaku pada 10 Mei hingga 1 September mendatang.
Bagi Asosiasi Badminton Denmark, hal tersebut bukan menjadi suatu masalah.
Namun melihat betapa prestisiusnya turnamen Piala Thomas dan Uber, mereka menilai belum lengkap rasanya tanpa kehadiran penonton.
Baca Juga: Serena Williams Ditantang untuk Banting Setir ke Arena WWE oleh Pegulat asal Amerika Serikat
Melihat kondisi itu, bukan hal yang tak terduga jika Piala Thomas dan Uber kembali mengalami pengunduran jadwal.
"Kita lebih suka menjalankan kompetisi ini di bawah lingkungan yang optimal dengan sebanyak mungkin penonton," kata Jansen.
"Dan karenanya, kita melihat kemungkinan untuk memindahkan turnamen ini ke musim gugur (September hingga Desember) mendatang."
Baca Juga: Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra Dicap sebagai Lawan yang Sulit Dikalahkan oleh Mathias Boe
Meski demikian, pihak Badminton Denmark tak boleh gegabah menentukan jadwal karena hasil mendiskusikan hal tersebut dengan BWF.
Tak hanya itu, Badminton Denmark juga harus mencari alternatif tanggal lain untuk pelaksanaan Piala Thomas dan Uber 2020 agar bisa disesuaikan dengan kalender BWF.
View this post on Instagram
Source | : | the star |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |