Eks pemain timnas Ghana itu mengaku tak pernah mendengar ibu kota Azerbaijan, Baku, yang notabene kota di mana Sabail FK berasal.
"Ketika teman saya mengatakan soal Baku, saya bahkan tidak tahu di mana kota itu," ucap Essien, dikutip SportFEAT.com dari Ghana Soccernet.
"Tapi hal tersebut tidak menghentikan saya untuk pergi ke Azerbaijan," katanya menambahkan.
Baca Juga: Liverpool Tak Perlu Berkecil Hati, Inilah Klub yang Paling Lama Puasa Gelar Liga Seantero Eropa
Namun ketika dirinya lebih menginjakkan kaki di Baku, Essien mengaku lebih bisa menikmati keseharian.
Ia bahkan menyebut pengalamannya di Baku lebih baik ketimbang pertama kali bermain di Indonesia.
"Tidak ada kemacetan lalu lintas di Baku sama sekali, dan saya memiliki sesuatu untuk dibandingkan," kata Essien.
"Beberapa tahun yang lalu saya bermain di Indonesia, situasi lalu lintas 20 kali lebih buruk. Masakan di Azerbaijan sangat enak, tetapi tinggi kalori," tutup dia.
Baca Juga: Awali Karier Manis Bersama Cristiano Ronaldo, Nasib Eric Djemba-Djemba Kini Berubah 180 Derajat
Selama berkarier di Indonesia, pemain berusia 37 tahun itu membukukan 29 penampilan dengan sumbangsih lima gol.
Adapun di Sabail, Michael Essien telah mengoleksi 14 laga tanpa menghasilkan gol.
View this post on Instagram
Source | : | ghanasoccer.net |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |