"Selama Ramadhan ini, saudara perempuan saya menjual nasi ayam di pasar online. Itu hanya RM8 dan kami mengirim pembeli di sekitar kota Muar," kata Izzuddin.
"Selain itu, kak juga menjual sup sosis ayam. Harganya RM12 per botol dan kami dapat mempostingnya di seluruh Malaysia karena tahan lama," imbuhnya.
Baca Juga: Kilas Balik Kemenangan Ahsan/Hendra Atas Rival Bebuyutan Marcus/Kevin di New Zealand Open
Meski demikian, pemain ranking 28 dunia itu mengaku tak pernah melepaskan tanggung jawabnya sebagai atlet.
Izzuddin mengatakan, dirinya tetap menjalankan latihan setiap hari dan dipantau pelatih secara daring alias online.
"Sudah lama sejak dia masih kecil yang tidak pernah berhenti bermain bulu tangkis untuk waktu yang lama," ucap Izzudin, dikutip SportFEAT.com dari Berita Harian.
"Namun, saya selalu positif. Saya percaya ada kebijaksanaan di balik semua ini.
"Saya bisa menghabiskan waktu bersama keluarga dan Ramadhan ini. Memang, Ramadhan kali ini sedikit berbeda karena bisa istirahat dan istirahat bersama keluarga," ucapnya menambahkan.
Sebelum pandemi COVID-19 menyerang, Izzuddin dan partnernya telah terjun di enam kejuaraan termasuk All England Open 2020.
Prestasi terbaiknya adalah lolos ke babak ketiga turnamen Indonesia Masters 2020.
Mereka terhenti setelah dikalahkan pasangan terbaik dunia asal Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Baca Juga: Olimpiade Mundur, Mantan Ganda Putra Nomor Satu Dunia Asal Malaysia Ini Temui Kendala Finansial
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |