Seperti yang dituturkan oleh Kabid Binpres PBSI, Susy Susanti.
Susy Susanti menilai bahwa ada tantangan baru bagi pemain junior Indonesia, yang tak cuma soal performa.
Tantangan tersebut adalah jam terbang yang minim akibat banyaknya turnamen ditunda tahun ini, termasuk nasib Kejuaraan Asia junior (AJC) yang juga masih jad tanda tanya.
Baca Juga: Liga Jerman Siap Lanjut Pertengahan Mei 2020, Kiper Bayern Muenchen Sindir Sikap Salomon Kalou
"Sampai sekarang belum ada info dari BWF terkait AJC, ada kemungkinan di-cancel dan bisa jadi langsung ke WJC," jelas Susy dilansir SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
"Bedanya mungkin jam terbang atlet junior jadi berkurang dengan ditiadakannya AJC sebelum WJC. Belum lagi turnamen-turnamen junior yang lain yang kemungkinan batal juga," imbuhnya.
Di sisi lain, Susy juga membeberkan bahwa peta kekuatan tim Indonesia tahun ini sudah sedikit berbeda dari skuad tahun lalu.
Baca Juga: Marc Marquez Kesal Cedera Bahunya Dijadikan Kambing Hitam Masalah Motor Honda
Dalam kacamata Susy, ada beberapa sektor yang sudah tidak sekuat pada tahun lalu.
Penyebabnya tidak lain karena ada beberapa pemain yang sudah naik kelas ke level senior seperti Leo Rolly Carnando dan Daniel Marthin.
"Materi pemain tahun ini beda dengan tahun lalu, ada beberapa sektor yang tidak sekuat tahun lalu," kata Susy.
"Di ganda putra misalnya, tahun lalu kami punya Leo/Daniel yang jadi kartu As kami," lanjutnya.
Source | : | Badminton Indonesia |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |