SportFEAT.COM- Penyerang naturalisasi Indonesia Beto Goncalves menyebut ada satu faktor yang menghambat kemajuan kualitas pemain sepak bola di Indonesia.
Beto Goncalves bukan nama baru di kancah sepak bola Indonesia, dirinya sudah melalang buana di berbagai klub di Tanah Air sejak tahun 2008.
Pemain yang kini tercatat membela Madura United ini sudah tahu betul karakter pemain sepak bola yang berada di Indonesia.
Menurut dirinya sangat jelas perbedaan karakter pesepak bola di negara asalnya Brazil dengan pesepak bola yang berada di Indonesia.
Baca Juga: Satu Impian Sir Alex Ferguson yang Tak Pernah Berhasil Terwujud
Beto menuturkan bahwa pesepak bola di Brasil sejak kecil sudah memiliki daya saing yang tinggi dan rasa ingin menang.
Sedangkan pemain sepak bola di Indonesia menurutnya tidak memiliki hal tersebut.
"Kami sebagai pemain Brasil sejak kecil ingin bersaing dan ingin menang,"
"Adapun pemain dari Indonesia terlihat lebih santai dan tidak memiliki ambisi yang tinggi layaknya pesepakbola di Brasil," ujar Beto dilansir SportFEAT.COM dari wawancara youtube Felipe Faldes.
Beto juga mengungkapkan bahwa pemain Brasil sejak awal merintis karier mereka sudah punya cita-cita tinggi untuk dapat bermain di luar negeri.
"Pemain sepak bola di Brasil baru memulai merintis karier saja sudah ingin bermain ke luar negeri," ujar Beto.
Baca Juga: Ikuti Jejak Mike Tyson, Evander Holyfield Bakal Segera Comeback ke Ring Tinju
Meski demikian Beto mengakui bahwa bermain di kompetisi sepak bola Indonesia tidak lah mudah.
Gaya bermain antara Brasil dan juga Indonesia menjadi alasan menurut Beto.
"Di Brasil yang paling penting adalah taktik sedangkan di Indonesia itu butuh kecepatan dan kekuatan, jadi lebih susah bermain sepak bola di Indonesia," ujar Beto.
Beto Gincalves sendiri saat ini diketahui sedang berada di Brasil karena merasa di Indonesia dirinya tidak berlatih secara bebas akibat PSBB yang sedang diterapkan.
Baca Juga: Demi Main Bola, Pilar Timnas U-16 Indonesia Akui Sempat Pecahkan Kaca Foto Jokowi
View this post on Instagram
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Ridwan Budiman |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |