"Tahun kedua diklat di Salatiga, Bambang diminta untuk bergabung dengan Bandung Raya ketika lulus nanti, ia pun setuju," tulis Bepe dilansir SportFAT.COM dari BolaSport.com.
Saat itu Bandung Raya diketahui merupakan salah satu kontestan Liga Indonesia.
Tentu saja hal itu tidak akan ditolak oleh seorang Bambang Pamungkas, kapan lagi dirinya bisa menjajal atmosfer Liga Indonesia kala itu.
Baca Juga: Kasus Penganiayaan Pemain Timnas Indonesia dan Bhayangkara FC Jadi Sorotan Media Vietnam
Namun sayang keinginan Bepe kala itu untuk menjadikan Bandung Raya sebagai kkub pertamanya harus pupus.
Pasalnya setahun setelah bersepakat dengan Bambang Pamungkas, Klub Bandung Raya harus bubar akibat krisis keuangan.
"Namun rencana itu batal karena Bandung Raya harus bubar setahun kemudian," tulis Bepe singkat.
Uniknya meski tak berjodoh diawal karier sepak bolanya, Bepe dan Bandung Raya akhirnya dapat bekerja sama.
Tepat pada 2014 setelah Bandung Raya merger dengan Pelita Jaya dan berubah nama menjadi Pelita Bandung Raya (PBR), mereka berhasil mendapatkan Bambang Pamungkas.
"Tujuh belas tahun berselang Bambang Pamungkas bermain untuk Pelita Bandung Raya," tulis Bambang Pamungkas.
"Membawa PBR lolos delapan besar dengan menyingkirkan Persija Jakarta hingga akhirnya terhenti di semifinal. Begitulah hidup memang penuh misteri," tutup Bambang Pamungkas.
(*)
Source | : | BolaSport.com |
Penulis | : | Ridwan Budiman |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |