Sedangkan satu nama lagi adalah wajah baru di BAM, yakni Flandy Limpele.
Flandy yang sebelumnya melatih di India langsung ditunjuk jadi Kepala Pelatih ganda putra Negeri Jiran.
Jika ditotal, ada empat pelatih asal Indonesia yang menjabat Kepala Pelatih di setiap sektor BAM.
Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Konfirmasi Kondisi Kritis Sang Ayah Diakibatkan Virus Corona
Hal ini rupanya memancing salah satu legenda bulu tangkis Malaysia, Ong Ewe Hock turut berkomentar.
Ong bahkan menyarankan pada BAM agar memperketat KPI atau penilaian kinerja para pelatih baru BAM.
"Pendapat saya, mereka harus diberikan tenggat waktu maksimal satu tahun," kata Ong Ewe Hock dilansir SportFEAT.com dari The Star.
"Kalau mereka tidak cukup bagus ya sudah, pecat saja," imbuhnya.
Baca Juga: Tontowi Ahmad Pernah Raih Dua Hat-trick Bersama Liliyana Natsir
Waktu satu tahun dirasa Ong lebih dari cukup untuk membuktikan kapasitas kemampuan keempat pelatih asing di Malaysia itu.
"Sebagai tim Kepala Pelatih elite, tidak ada lagi alasan perlu banyak waktu untuk membuktikan hasil," kata Ong.
"Para pemain merkea bukan junior lagi yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk berkembang," tukasnya.
Baca Juga: Selama Karantina, Jonatan Christie Tak Luput Kebagian Jadwal Piket
Saran dari Ong ini tidak lepas dari sedikit rasa kecewa yang dirasa Ong setelah melihat keputusan BAM lebih banyak menunjuk pelatih asing daripada pelatih lokal Negeri Jiran.
Source | : | the star |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |