Mentas dari kelas Moto2, Mir langsung dipercaya jadi kompatriot Rins yang notabene lebih senior dan sudah bergabung Suzuki sejak 2017.
"Kalau tahun lalu memang ada istilah begitu, karena ada Rins yang sudah ada di Suzuki lebih dulu dan saya baru saja datang, itu sudah jelas," kata Mir.
"(Tapi) saya tidak percaya ini dan saya rasa Suzuki juga tidak demikian. Kita sama-sama berpikir bagaimana menjadikan Suzuki layak jadi tim yang disegani, seperti yang sudah dilakukan legenda Kevin Schwantz.
"Suzuki punya banyak potensial untuk itu," tukasnya.
Baca Juga: Pernah Nakal dan Jadi Pecandu, Mike Tyson Tobat karena Sayuran
Joan Mir pun sudah menetapkan segala rencananya musim ini agar bisa segera menyaingi Alex Rins dan kompetitor dari tim lain.
Menurutnya,satu hal yang pasti bakal ia perbaiki adalah teknik membalap dengan lebih cepat di lintasan.
"Saya harap saya bisa mendekati Alex Rinz dan dalam beberapa balapan mendatang," kata Mir.
Baca Juga: Beda Nasib dengan Sang Kakak, Adik Marc Marquez Khawatir Kehilangan Posisi di Repsol Honda
"Rahasia untuk bisa melangkah maju adalah bisa membalap dengan cepat. Itu akan membuat kami telrihat berkembang dan tampil impresif sekaligus menandakan bahwa mesin kami jadi yang terdepan di semua seri," imbuh dia.
Pada musim MotoGP 2019 lalu, Joan Mir finis di urutan ke-12 dalam hasil akhir klasemen pembalap kelas utama.
Pembalap 22 tahun itu, terpaut delapan setrip di belakang Alex Rins yang finis di urutan keempat.
(*)
Source | : | Autosport |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |