Hal ini membuat Hendrawan khawatir.
Mantan pemain tunggal putra Indonesia itu merasa jadwal padat BWF bisa membuat peluang pemain cedera lebih tinggi.
"Jika pemain diminta untuk mengikuti turnamen dati minggu ke minggu, saya takut mereka akan cedera," ucap Hendrawan dilansir SportFEAT.com dari The Star.
"Tentu hal demikian tidak kita inginak terjadi, apalagi jika para pemain harus menepi (absen) lagi," sambungnya.
Baca Juga: Edisi Idul Fitri, Paul Pogba Sampaikan Salam Penuh Makna
Pada November 2020, BWF merencanakan delapan turnamen untuk digelar. Hal ini menjadikan bulan tersebut jadi bulan tersibuk para pemain dunia.
"Sangat dimengerti BWF membuat jadwal itu akrena tidak ada pilihan, membuat turnamen dalam beberapa bulan terakhir diringkas," kata Hendrawan.
"Tapi, saya sangat berharap mereka sadar bahwa tidak mungkin pemain bisa bertanding lima sampai enam minggu beruntun," ucap Juara Dunia 2001 itu lagi.
Baca Juga: Jadwal Terbaru BWF Resmi Keluar, Nasib Indonesia Open 2020 Akhirnya Terkuak
Beberapa turnamen BWF mendatang memang masih jadi prioritas pemain. Selain mengejar peringkat dunia, sebagian pemain juga masih terus berjuang dalam kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Namun, di sisi lain para pemain juga bisa menemui kendalan lain.
Kendala yang dimaksud adalah beradaptasi kembali dengan atmosfer pertandingan usai vakum sejak Maret 2020 lalu.
(*)
Source | : | the star |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |