Naas bagi Jauhari, cederanya itu justru kembali kambuh di saat detik-detik terakhir pertandingan akan dimulai.
Ia pun pasrah dengan kondisinya saat itu dan yang dipikirkannya adalah berdoa.
"Ya Allah, saya sedang sakit pinggang. Gimana caranya pertandingan ini cepat selesai," ujarnya menirukan doa yang ia panjatkan saat itu.
Namun siapa sangka, doa Jauhari Latif itu langsung dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa.
Baca Juga: Mantan Ganda Putra Terbaik Dunia asal Malaysia Akui Pernah Lupa Diri
Pertandingan yang diprediksinya bakal berjalan alot, berakhir dengan waktu yang sangat singkat bahkan hanya memakan waktu 10 menit saja.
Sayangnya pertandingan final tunggal putri antara Marin dan Nehwal itu bukan karena dimenangkan salah satu pemain, melainkan cedera.
Carolina Marin terpaksa mengakhiri laga lebih cepat karena mengalami cedera serius.
Sang wasit pun memutuskan untuk memberikan kemenangan untuk Sania Nehwal yang akhirnya berhak menyandang status juara.
Hal itulah yang membuat Jauhari Latif merasakan penyesalan.
Baca Juga: Regulasi BWF Soal Kualifikasi Olimpiade 2020 Bisa Timbulkan Ketidakadilan
Rasa berdosa kepada Carolina Marin semakin lama semakin besar menyelimuti dirinya.
Jauhari Latif merasa bersalah kepada mantan ratu bulu tangkis dunia itu atas doa yang ia panjatkan.
“Saya berasa berdosa kepada Carolina Marin,” ungkapnya.
Source | : | PB Djarum |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |