Keita Balde akhirnya memutuskan untuk mengulurkan tangan dengan menampung orang-orang tersebut.
Balde mengaku akan berjuang untuk mencarikan tempat tinggal layak plus bahan pokok agar para imigran Afrika bisa tinggal selama status darurat diterapkan di Spanyol.
"Kami kurang beruntung saat hendak menyewa penginapan," ucap Balde, dikutip SportFEAT.com dari Marca.
"Semua karena sistem yang buruk atau sesuatu hal yang bisa memberikan anda masalah terkait faktor kulit anda dari negara yang berbeda di luar Spanyol).
Baca Juga: Eks Pemain Barcelona dan Manchester City Buka Peluang Tampil di Liga Malaysia
"Saya meminta mereka sedikit bersabar dan kuat menghadapi kondisi ini," tuturnya menjelaskan.
Seorang aktivis kemanusiaan bernama Nogay Ndiaye, menyebut beberapa warga Spanyol telah salah menilai imigran-imigran tersebut.
"Kami selalu mengajukan penawaran kepada hotel, hostel dan penginapan lainnya untuk menampung 200 orang selama empat bulan," ujar Ndiaye.
"Tapi, kebanyakan dari mereka menolaknya. Ini jelas sikap rasialis.Mereka enggan membuka pintu kepada 50 orang kulit hitam di hotel.
"Hingga sekarang hanya ada satu hotel saja yang memberikan respons baik," imbuhnya memungkasi.
Baca Juga: Vietnam Buka Peluang Jadi Tuan Rumah Tunggal Piala AFF 2020 Asal...
Source | : | Marca |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |