Akan tetapi keadaan pandemi COVID-19 kali ini pun terpaksa mengharuskan pihak panitia mempersiapkan keuangan yang lebih banyak guna menerapkan protokol kesehatan.
Kenny Goh pun mengaku sudah melayangkan surat ke BWF untuk meminta bantuan.
"Pengeluaran kami akan meningkat tajam karena pandemi. Saya telah mengirim email ke Sekjend BWF Thomas Lund tentang hal ini," kata Kenny Goh.
Baca Juga: Pebulu Tangkis Indonesia Langsung Tancap Gas usai Kebijakan New Normal Berlaku
"BWF memang tidak menawarkan dana apapun ke tuan rumah penyelenggara turnamen, tapi meeka sekarang harus mempertimbangkan untuk menawarkan bantuan kepada negara-negara anggota," ucapnya.
Malaysia Open 2020 sendiri menyajikan total prize money 750.000 dolar AS atau setara 10 miliar rupiah.
Tetapi adanya pandemi kali ini tentu membuat panitia harus merogoh kocek lebih banyak dari segi sponsor maupun hal lain untuk membantu menyiapkan perlengkapan protokol medis selama turnamen bergulir.
Baca Juga: Taufik Hidayat Blak-blakan Pernah Berniat Mengkhianati Indonesia
Terlebih, penjualan tiket penonton pun disinyalir bisa berkurang karena adanya SOP ketat di Negeri Jiran.
"Sekarang ini kami panitia harus menerapkan langkah-langkah keselamatan di semua tingkatan akibat COVID-19 dan ini tentu akan meningkatkan biaya pengeluaran," ujar Kenny Goh.
"Kami sendiri juga belum tahu apakah kami harus membatasi penjualan tiket penonton demi mematuhi SOP (Malaysia),"
Baca Juga: Tunggal Putra Nomor Satu Malaysia Sibuk Racik Ramuan Jadi Juara Bersama Hendrawan
"Kami belum menerima balasan dari BWF, tapi saya harap permintaan kami akan dipertimbangkan," ujarnya.
Gelaran turnamen BWF tahun ini rencananya akan dimulai lagi pada pertengahan Agustus 2020.
Adapun turnamen besar nan bergengsi yakni kelas Super 500 ke atas akan dimulai pada September 2020.
(*)
Source | : | NST |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |