SportFEAT.COM- Mantan petinggi tim Honda Livio Suppo sebut Marc Marquez lebih baik dari Stoner andai kedua masih bapalan bersama.
Marc Marquez saat ini adalah pemabalap muda yang talentanya tidak perlu diragukan lagi.
Sejak memulai debutnya pada tahun 2013 Marquez sudah berhasil menyabet enam gelar dari tujuh musim yang telah ia lalui.
Baca Juga: Diprediksi Penuh Tantangan, Mercedes Mengaku Siap Arungi Musim Baru Formula 1 2020
Sangat disayangkan saat itu Marc Marquez tidak sempat merasakan untuk adu balap dengan mantan juara dunia dari Australia Casey Stoner.
Stoner sendiri memutuskan untuk pensiun dari dunia balap MotoGP pada tahun 2012 alias satu tahun sebelum debut Marquez di kasta tertinggi balap motor di dunia ini.
Andai keduanya bertemu tak ada yang tahu siapa lebih hebat dari siapa, karena kedua pembalap ini sama-sama punya kualitas yang baik di atas lintasan.
Meski begitu, rupanya mantan petinggi Honda yang juga pernah menangani Ducati, Livio Suppo justru punya pandangan yang berbeda.
Menurut Suppo Marc Marquez justru punya kualitas lebih baik dibandingkan pendahulunya Casey Stoner andai keduanya sama-sama berpacu dalam tim Repsol Honda.
Dilansir SportFEAT.COM dari Crash.net, mantan bos Honda tersebut yakin andai keduanya disandingkan dengan motor yang sama, Marquez akan memenangkan head to head dengan Stoner.
Baca Juga: Mike Tyson Tolak Tawaran Bayaran Ratusan Miliar Rupiah untuk Hadapi Legenda MMA Ini
Casey Stoner sendiri setelah pensiun kala itu sempat memulai peran barunya sebagai testing driver untuk tim Rpsol Honda sejak 2013 hingga 2016.
Setelah kontraknya habis dengan Repsol Honda, Stoner memutuskan untuk kembali ke tim lamanya yaitu Ducati untuk kembali menjadi testing driver.
Baca Juga: Sambut Musim Balapan 2020, Lewis Hamilton dan Kolega Lakukan Hal Ini
Sementara itu Marc Marquez saat ini masih aktif balapan dengan timnya saat ini Repsol Honda.
Dirinya masih menunggu waktu berlanjutnya kompetisi balapan untuk musim 2020 kalo ini yang sempat terhenti.
(*)
Source | : | Crash.net |
Penulis | : | Ridwan Budiman |
Editor | : | Nestri Yuniardi |