SportFEAT.COM - Praveen Jordan punya kesan tersendiri bisa juara All England dengan dua partner berbeda dalam kurun waktu empat tahun.
Praveen Jordan sukses memboyong dua trofi juara All England dengan dua pasangan berbeda dalam periode empat tahun terakhir.
Keberhasilan pertama Praveen Jordan rasakan pada 2016 silam, ketika ia masih berpasangan dengan Debby Susanto.
Bersama Debby, Praveen berhasil mencicipi titel All England Open pertamanya usai mengalahkan unggulan Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen.
Baca Juga: Mundurnya Olimpiade Tokyo 2020 Tak Pengaruhi Program Latihan Praveen/Melati
Adapun gelar kedua diraih Praveen tahun ini bersama Melati Daeva Oktavianti.
Praveen/Melati berhasil menjadi kampiun All England Open 2020 dengan catatan perjalanan gemilang.
Mereka sukses menundukkan unggulan-unggulan termasuk Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping (China) serta Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand).
Memiliki pengalaman istimewa itu, Praveen pun mengungkap perbedaan dari pencapaian tersebut.
"Pasti beda karena sekarang ada wabah Corona, euforia-nya beda. Tapi tiap capaian itu ada kenangannya sendiri-sendiri," ucap Praveen dilansir SportFEAT.com dari laman resmi PBSI.
"Waktu sama cik Debby, sangat berkesan karena itu adalah gelar All England pertama saya,"
Baca Juga: Ditarget Emas Olimpiade 2020, Praveen/Melati Tegaskan Siap Jawab Tantangan
"Sekarang juara sama Mely (Melati) juga berkesan karena kami juara di tengah kondisi dunia seperti ini, kami bisa melewati semua kekhawatiran dan dapat gelar," imbuhnya.
Pada All England 2020, Maret lalu, Praveen/Melati memang mengikuti kompetisi BWF Super 1000 itu dengan bayang-bayang virus Corona.
Saat itu belum ada kebijakan lockdown yang diterapkan Pemerintah Inggris dan fase pertumbuhan pandemi virus Corona belum setinggi saat ini.
Baca Juga: Lihat Jadwal Baru MotoGP 2020, Valentino Rossi Sudah Rindukan Motor Yamaha M1
Di sisi lain, berkat keberhasilan mereka jadi juara All England 2020, mereka mendapat guyuran bonus dari PB Djarum selaku klub yang menaungi mereka.
Praveen/Melati total mendapatkan bonus sebesar 450 juta.
Acara penghargaan bonus dari PB Djarum tersebut dilakukan secara virtual alias daring.
"Saya nggak menyangka di kondisi seperti ini pun ternyata kami dibuatkan acara apresiasi atas prestasi kami. Awalnya agak canggung karena sebetulnya saya nggak terbiasa di depan kamera, tapi lama-lama terbiasa kok," ucap Praveen.
(*)
Source | : | Badminton Indonesia |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |