SportFEAT.COM - Dexamethasone, obat yang dikabarkan efektif untuk COVID-19 pernah membuat ikon legendaris bulu tangkis dunia, Lee Chong Wei tersandung kasus doping.
Belum lama ini para peneliti asal Inggris telah mengklaim bahwa mereka menemukan obat yang diyakini efektif untuk mengatasi COVID-19.
Obat yang dimaksud adalah dexamethasone, senyawa corticosteroid yang biasanya digunakan untuk mengurangi inflamasi.
Dilansir SportFEAT.com dari BBC, dexamethasone diyakini jadi opsi paling memungkinkan untuk jadi obat termudah bagi pasien COVID-19 lantaran bisa dibeli di apotek dan toko obat.
Baca Juga: Masih Takut Pandemi COVID-19, Ganda Campuran Terbaik Malaysia Ini Justru Ingin Mundur dari Turnamen
"Perlakuannya hingga 10 hari mengonsumsi dexamethasone, dan biayanya sekitar 5 poundsterling (sekitar 88 ribu rupiah) per pasien," tutur pimpinan peneliti Inggris, Prof Martin Landray.
"Ini adalah obat yang tersedia secara global," imbuhnya.
Dari 2000 pasien rumah sakit yang diberikan dexamethasone, tercatat ada jumlah penurunan risiko kematian. Pasien yang butuh alat bantu ventilator, risiko kematian menurun dari 40 menjadi 28 persen.
Adapun pasien yang butuh bantuan oksigen, risikonya menurun dari 25 menjadi 20 persen.
Menariknya, dexamethasone sendiri pernah jadi biang keladi skandal doping mantan tunggal putra nomor satu dunia, Lee Chong Wei.
Ya, pada Kejuaraan Dunia 2014 yang diadakan di Denmark, Lee Chong Wei gagal lolos uji tes urine untuk pertama kalinya.
Kala itu, dalam sampel urine pemain asal Malaysia tersebut ditemukan kandungan dexamethasone, yang mana zat ini dilarang dalam statuta BWF Anti-Doping 2009.
Lee Chong Wei mengaku jelas terkejut lantaran ia cukup berhati-hati soal larangan doping.
Namun belakangan diketahui, kandungan dexamethasone itu rupanya bersumber dari rangkaian perawatan yang dijalaninya setelah sempat mengalami cedera paha.
Baca Juga: Kalah Nyesek, Marcus/Kevin Yakin Bisa Segera Temukan Resep Mujarab Lawan Endo/Watanabe
Meski begitu, dalam kasus tersebut Lee Chong Wei tetap dijatuhi hukuman dengan skorsing selama delapan bulan lamanya pada 2015.
Selain itu, medali perak yang didapat Lee pada Kejuaraan Dunia 2014 juga dicabut.
Lee Chong Wei sendiri telah pensiun pada 2019 lalu usai berjuang melawan kanker hidung.
Prestasi terbesar dalam kariernya adalah menciptakan rivalitas sengit dengan Lin Dan (China) dan sukses meraih tiga medali perak Olimpiade pada 2008, 2012 dan 2016.
Baca Juga: KTM Tutup Peluang Jadikan Dani Pedrosa Pengganti Pol Espargaro
Meski tak lagi bermain secara aktif, Lee Chong Wei telah memiliki peran baru di Negeri Jiran yaitu menjadi Chef de Mission (CdM) kontingen Malaysia pada Olimpiade Tokyo 2020.
Ia juga dikabarkan akan menjadi sparring partner bagi skuad tunggal putra pelatnas Malaysia.
(*)
Source | : | BBC,360badminton.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |