"(Tetapi) itu tentu tidak mudah. Entah suka atau tidak, Pol adalah pembalap yang agresif, tapi berada di level yang sama dengan Marc bersama motor Honda, adalah hal yang sulit,"
"Jadi jika dia menerima kesempatan itu, itu artinya dia menunjukkan sisi keberanian dirinya," imbuh Lorenzo.
Jorge Lorenzo sendiri memutuskan pensiun pada akhir 2019 lalu.
Baca Juga: Manajer Ducati Sebut Faktor yang Jadi Hambatan dalam Negosiasi Kontrak dengan Andrea Dovizioso
Ucapan rider beralias X-Fuera 33 tahun tersebut pun tak lepas dari pengalamannya, yang mana Lorenzo pernah mengalami masa-masa sulit dalam debutnya bersama Repsol Honda.
Tercatat selama mengaspal bersama Repsol Honda, juara dunia lima kali itu gagal meraih kemenangan ataupun podium.
Berbanding terbalik dengan performa rekan satu timnya kala itu, Marc Marquez yang sukses mempertahankan gelar juara dunia pada musim tersebut.
Baca Juga: Steven Gerrard Lewat, Inilah Kapten Pertama yang Bawa Liverpool Juara Kasta Tertinggi Liga Inggris
Tak cuma itu saja, peforma Lorenzo di Repsol Honda juga erat dikaitkan dengan kesulitannya dalam memahami karakteristik RC213V. Jauh dengan pencapaiannya yang mampu menaklukkan M1 Yamaha serta Desmosedici Ducati.
Di sisi lain, Lorenzo sendiri enggan terlalu banyak memberikan nasehat andai Pol Espargaro benar-benar berlabuh ke Repsol Honda dan jadi rekan satu tim Marc Marquez.
"Saya tidak suka memberi nasehat kepada pembalap profesional. Masing-masing punya gaya balap sendiri. Dia bisa bersaing dengan cara dia sendiri,"
Source | : | motosan.es |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |