"(Lawan tersulit saya) adalah Natsir dan Ahmad, pastinya," ucap Chau Hoi Wah, dilansir SportFEAT.com dari BWF Badminton.
"Kami berhadapan dengan mereka berkali-kali, dan kami juga lebih banyak kalah dari mereka," ucapnya.
Lee/Chau pernah menorehkan prestasi apik ketika berhasil menjadi pasangan ganda campuran Hong Kong pertama yang memenangi medali Kejuaraan Dunia.
Baca Juga: Berkaca dari Tandem Fajar/Yeremia, Herry IP Ungkap Pentingnya Peran Pemain Senior
Hal itu terjadi ketika mereka berhasil menembus babak semifinal Kejuaraan Dunia 2017 di Glasgow.
Uniknya, disanalah impian Lee/Chau untuk melangkah lebih jauh lenyap usai dikalahkan Tontowi/Liliyana. Di babak semifinal itu, mereka kalah 16-21, 13-21.
Chau Hoi Wah pun tak segan menyebut Tontowi/Liliyana sebagai penjegal gelar baginya.
Baca Juga: Meski Paling Diunggulkan, Turnamen Internal PBSI Bisa Jadi Ladang Ujian Praveen/Melati
"Mereka itu seperti pembunuh kejuaraan bagi kami," ucap Chau.
"Tapi saya suka bagaimana Ahmad dan Natsir bekerja keras dan konsisten tampil kompetitif mengikuti persaingan dari tahun ke tahun,"
"Mereka sangat cerdas dan pandai sebagai pasangan," imbuh Chau.
Chau Hoi Wah sendiri pernah mengukir prestasi manis bersama Lee Chun Hei Reginald dengan berhasil menjadi Juara Asia 2014.
Bronze in Asia Championships ✅
Bronze in #2017BWC ✅
2nd medal for Hong Kong at the Worlds ✅Kudos, baddie Chau Hoi Wah and Lee Reginald! ???? pic.twitter.com/dfpzqRVwhz
— PBL India (@PBLIndiaLive) September 3, 2017
Source | : | BWF Badminton |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |