Pasalnya, tunggal putra peringkat sembilan dunia itu kini bisa punya waktu yang lebih banyak untuk menjalani proses pemulihan pascacedera.
"Bagi saya, penundaan Olimpiade ini membuat saya jadi punya banyak waktu untuk memulihkan cedera saya," ucap Shi Yu Qi, dilansir SportFEAT.com dari Badminton Planet.
"(selain itu) memperkuat kebugaran fisik saya dan juga meningkatkan power saya," imbuhnya.
Shi Yu Qi mengalami cedera engkel cukup parah tatakala tampil di Indonesia Open 2019, Juli lalu.
Ketika berhadapan dengan Anders Antonsen (Denmark) di babak kedua, pemain 24 tahun itu salah mendaratkan kaki kirinya hingga membuat engkelnya bengkak cukup besar.
Setelah absen hingga empat bulan, Shi Yu Qi sebenarnya telah kembali berkompetisi.
Baca Juga: Pesona Goh Liu Ying Bisa Jadi Magnet Kuat Promosikan Bulu Tangkis
Namun hasilnya masih belum memuaskan.
Pencapaian terbaiknya berhasil menembus final Macau Open 2019, tetapi di laga puncak itu ia harus takluk dari Sitthikom Thammasin (Thailand).
Adapun per 1 Juli 2020 kemarin, Asosiasi Bulu Tangkis China (CBA) diketahui menggelar kompetisi kebugaran fisik untuk melihat seberapa jauh hasil latihan yang telah diterapkan selama masa karantina.
Para pemain dites satu per satu untuk dilihat seberapa kuat mereka menjalani beberapa uji tes di kekuatan fisik, yang didampingi oleh Ketua CBA, Zhang Jun dan para Kepala Pelatih di setiap nomor.
(*)
Source | : | Badminton Planet |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |