SportFEAT.COM - Tandem Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir masih meninggalkan kesan mendalam bagi salah satu mantan pemain Hong Kong, Chau Hoi Wah.
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir memang sama-sama telah pensiun.
Liliyana Natsir memutuskan pensiun pada awal 2019 lalu, sedangkan Tantowi Ahmad menggantungkan raketnya per Juni 2020 ini.
Meski tak lagi aktif bermain, tandem Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir rupanya masih menyisakan kesan mendalam bagi salah satu mantan pemain asal Hong Kong, Chau Hoi Wah.
Baca Juga: Persaingan Sengit, Lin Dan Akui Sering Lakukan Hal Ini Ketika Berhadapan dengan Lee Chong Wei
Chau Hoi Wah merupakan Juara Asia 2014 sekaligus peraih medali perunggu Kejuaraan Dunia 2017.
Ia sendiri juga memutuskan pensiun pada Juni 2020 lalu.
Namun begitu, ditanya soal lawan paling sulit yang pernah dihadapinya, ia tak segan langsung menjawab pasangan Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Ya, Chau Hoi Wah yang pernah berpasangan dengan Lee Chun Hei Reginald ini masih terkesan dengan duet Tantowi/Liliyana.
Menurutnya, kedua pemain tersebut sama-sama sempurna dalam menjalankan tugas masing-masing di lapangan.."
"Mereka seperti pembunuh turnamen bagi kami. Level permainan mereka berbeda," kata Chau Hoi Wah, dikuti dari BWF Badminton.
Baca Juga: Flandy Limpele Akhirnya Bongkar Alasan Terima Tawaran BAM Jadi Pelatih Ganda Putra Malaysia
"Mereka sangat cerdik dan pandai. Mereka paham tugas mereka masing-masing," ucap Chau.
Chau Hoi Wah pernah berjumpa dengan Tantowi/Liliyana sebanyak sembilan kali. Dari pertemuan itu, ia dan Lee Chun Hei hanya mampu menang dua kali.
Kekalahannya pun kerap terjadi di ajang penting seperti final Kejuaraan Asia atau semifinal Kejuaraan Dunia.
"Anda tidak pernah melihat ada pasangan lain seperti mereka, yang sempurna melakukan tugasnya," puji Chau.
"Bakat Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad, Tontowi menyerang dan placing, sementara Liliyana bisa mengatur serangan dengan nettingnya,"
"Saya masih ingat betul betapa menyenangkannya bisa merasakan berhadapan dengan pasangan seperti mereka," ucap Chau lagi.
(*)
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |