SportFEAT.COM - Bos Repsol Honda, Alberto Puig, tidak mempedulikan orang-orang yang menganggap timnya terlalu bergantung pada Marc Marquez.
Marc Marquez dan Repsol Honda seolah menjadi satu paket dalam gelaran MotoGP selama tujuh musim terakhir.
Sejak debutnya di kelas utama pada 2013, Marc Marquez langsung tampil moncer bersama Repsol Honda.
Hasil manisnya adalah dengan raihan enam gelar juara dunia di kelas utama.
Baca Juga: MotoGP Austria 2020 - Cal Crutchlow Benci Jika Balapan di Sirkuit Red Bull Ring dalam Keadaan Hujan
Konsistensi performa Marc Marquez di ajang MotoGP pun membuatnya menjadi pembalap yang dominan terus menerus.
Pada 2019, Marquez sukses memngantarkan tim pabrikan Jepang itu meraih Triple Winner, termasuk juara dunia tim dan konstruktor.
Namun demikian, tahun ini situasi tengah berbalik.
Marquez mengalami kecelakaan pada seri pembuka MotoGP 2020 dan mengalami patah tulang.
Rider asal Spanyol 26 tahun itu dipastikan absen lagi pada MotoGP Austria 2020 yang bergulir pekan ini dan MotoGP Styria 2020 pada pekan depan.
"Dia kesakitan, tetapi yang jelas dia mulai pulih sediit demi sedikit," ungkap Manajer Repsol Honda, Alberto Puig, dilansir SportFEAT.com dari Motosan Espana.
Baca Juga: MotoGP Austria 2020 - Andrea Dovizioso Akui Kesal dengan Ban Baru Michelin
"Dia sedang beristirahat, tentu saja dia ingin berada di sini (Austria) tapi dia sadar dia harus memulihkan diri. Marc adalah orang yang optimistis, pembalap yang terlahir hebat," puji Puig.
Sejauh ini Marc Marquez masih ketinggalan dari para rivcalnya di ajang MotoGP 2020, karena belum mengantongi poin sepeser pun.
Marc diprediksi baru akan comeback balapan pada September tepatnya di MotoGP San Marino 2020.
Baca Juga: MotoGP Austria 2020 - Meski Hujan Sekalipun, Pol Espargaro Pede KTM Masih Bisa Tetap Cepat
Sejak Marc Marquez absen pula, Repsol Honda seolah tak bisa apa-apa. Rekan setim Marquez sekaligus adiknya, Alex Marquez masih terus beradaptasi dengan RC213V dalam debutnya di kelas utama musim ini.
Sedangkan pengganti Marquez sementara, Stefan Bradl -rider penguji- juga tak bisa berkata banyak.
Repsol Honda pun mulai dianggap sebagai tim yang terlalu banyak bergantung pada Marc Marquez. Menanggapi hal itu, Puig tak ingin ambil pusing.
"Orang bebas untuk mengatakan apa yang mereka inginkan," kata Puig.
"Dan kami pun bebas melakukan apa yang kami, Honda, lakukan sejauh ini, yang mana kami pun adalah tim yang paling banyak memenangi juara dunia," pungkasnya.
(*)
Source | : | Motosan.es |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |