Dovizioso sendiri pun akhirnya angkat bicara tentang alasannya memilih hengkang.
Menurutnya hal tersebut adalah pilihan terbaik saat ini demi memfokuskan diri menjalani balapan musim ini.
"Keputusan itu berhubungan dengan situasi di Ducati sana dan ini pikihan terbaik sekarang lalu fokus ke balapan musim ini," ujar Dovizioso dilansir SPortFEAT.com dari Autosport.
Kendati cukup pede untuk pergi meninggalkan tim yang sudah dibelanya sejak delapan tahun lalu, rider beralias DesmoDovi itu ternyata belum punya rencana apapun.
Santer terdengar Dovizioso ingin ambil cuti panjang pada tahun depan.
Namun ia mengaku masih ingin terus balapan, hanya saja rencana bergabung dengan tim tertentu belum terpikirkan olehnya.
"Saya (masih) mau balapan, tapi untuk sekarang sya tidak punya 'Plan B'," jelas Dovizioso.
"Saya tidak punya rencana Bapapun tapi di ajang balap motor seperti ini banyak hal yang bisa terjadi," kata dia.
Pasar pembalap MotoGP untuk musim depan sudah amat terbatas bagi Dovizioso.
Sebagian besar tim-tim pabrikan sudah memiliki nama-nama pembalap mereka.
Sebut saja Repsol Honda (Marc Marquez-Pol Espargaro), Yamaha (Fabio Quartararo-Maverick Vinales), Suzuki Ecstar (Alex Rins-Joan Mir), KTM (Miguel Oliveira-Brad Binder).
Satu-satunya tim yang masih 'terbuka' adalah Aprilia, yang memiliki satu slot kosong karena Andrea Iannone tersandung kasus dugaan doping.
Namun kemungkinan besar ia juga masih akan bersaing dengan Cal Crutchlow yang tergusur oleh kehadiran Alex Marquez di LCR Honda pada tahun depan.
Ditanya perihal alasan meninggalkan Ducati lebih detail, Dovizioso menolak untuk menjawabnya.
Rider asal Italia 33 tahun itu menjelaskan bahwa ia tak mau menambah ketegangan antara pihaknya dengan Ducati.
"Satu-satunya yang bisa saya sampaikan adalah, lebih baik untuk memutuskan sekarang dan fokus ke balapan daripada menunggu beberapa balapan baru menentukan sikap," ujar Dovizioso.
(*)
Source | : | Autosport |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |