SportFEAT.COM- Polisi di kota Marseille, Prancis mencabut larangan unik yang berkaitan dengan menjelangnya partai final Liga Champions antara PSG Vs Bayern Muenchen.
Liga Champions Eropa musim ini sudah masuk pada partai puncaknya dengan wakil Jerman, Bayern Muenchen, akan menantang wakil dari Prancis, Paris Saint-Germain.
Bayern Muenchen akan berduel melawan Paris Saint-Germain dalam laga final Liga Champions Eropa pada Senin dini hari (24/8/2020).
Meski hanya bertajuk pertandingan di level klub, namun antusiasme ternyata juga dirasakan hingga satu negara.
Baca Juga: Eks AC Milan Ini Ditaksir Juventus untuk Bergabung dengan Staf Andrea Pirlo
Hal ini juga lah yang dirasakan oleh Prancis, bahkah salah satu kota di Negeri Menara Eiffel itu, Marseille.
Kepolisian kota Marseile diketahui telah mencabut sebuah larangan khusus untuk partai Final Liga Champions musim ini.
Larangan yang dicabut tersebut adalah membolehkan kembali para warga di sana untuk mengenakan atribut bahkan seragam dari klub Paris Saint-Germain.
Sekadar informasi, warga Marseille sangat membenci dan memusuhi klub Paris Saint-Germain.
Dilansir SportFEAT.COM dari L'Equipe, hal tersebut terjadi karena Paris Saint-Germain yang berasal dari kota Paris. Sementara kota Paris sendiri terkenal dengan warganya yang sombong kepada warga non-Paris.
Baca Juga: Jelang Final Liga Champions, Pelatih Bayern Muenchen Waspadai PSG yang Bertabur Pemain Bintang
Bahkan warga Paris menyebut diri mereka lebih baik ketimbang orang-orang Prancis secara keseluruhan.
Selain itu keberadaan Paris Saint-Germain yang menjadi klub tunggal di jantung ibu kota membuatnya makin dibenci oleh warga Marseille dan kota-kota lainnya karena berbeda dari negara-negara Eropa lain yang memiliki minimal dua klub besar di ibu kota.
Baca Juga: Bukan Cristiano Ronaldo, Inilah Raja Assist di Liga Champions
Sampai akhirnya turunlah sebuah peraturan khusus di kota tersebut untuk tak menggunakan atribut yang berbau klub PSG.
Namun demikian, keberhasilan PSG melesat ke partai puncak Liga Champions pun mengubah sementara peraturan tersebut.
Untuk sementara waktu akan dicabut, warga setempat dibolehkan mengenakan atribut klub ibu kota tersebut demi menghargai semangat olahraga.
"Ada permusuhan yang kuat dari sebagian warga Marseille, baik pendukung atau tidak kepada tim PSG," ujar polisi Marseille dilansir SportFEAT.COM dari Marca.
Baca Juga: Pemainnya Ditangkap Polisi, Begini Reaksi Manchester United
"Hal ini sangat bertentangan dengan semangat olahraga apapun (termasuk sepak bola)," tambah pihak kepolisian tersebut.
Meski dicabut untuk sementara waktu, kabarnya pencabutan larangan ini menuai banyak kritik khususnya dari masyarakat Marseille.
Meski begitu, hingga saat ini tak ada kabar yang menyebutkat terjadinya konflik akibat pencabutan larangan ini.
(*)
Source | : | L'Equipe,Marca |
Penulis | : | Ridwan Budiman |
Editor | : | Nestri Yuniardi |