Namun kemudian Vinales sempat merasa masalahnya sudah hilang sendiri.
"Lalu tiba-tiba remnya sudah membaik lagi. Jadi saya sempat bisa lebih cepat 1 menit 22 detik, tapi kemudian di tikungan satu remnya meledak, dan tidak mungkin lagi bisa melakukan apa-apa (kecuali menjatuhkan diri)," ungkap Maverick Vinales, dikutip dari Autosport.
Karakteristik Sirkuit Red Bull Ring memang dikenal memiliki trek lurus panjang disertai tikungan yang membutuhkan titik-titik pengereman keras.
Baca Juga: Miguel Oliveira Jadi Juara di MotoGP Styria 2020, KTM Malah Kehilangan Hak Istimewanya
Yamaha sendiri memang kurang bersahabat dengan sirkuit ini.
Pengereman keras cenderung membuat rem motor cepat panas.
Sejak seri MotoGP Austria lalu, yang juga bergulir di Sirkuit Red Bull Ring, beberapa pembalap Yamaha khususnya Fabio Quartararo (Petronas Yamaha) sudah mengeluhkan masalah rem.
Baca Juga: Gegara Masalah Ini, Maverick Vinales Terpaksa Jatuhkan Diri saat Balapan MotoGP Styria 2020
Untuk itulah, Brembo -supplier sistem pengereman motor MotoGP- sudah membawa material baru untuk digunakan di MotoGP Styria 2020.
Masih dilansir dari Autosport, Brembo sejatinya sudah memberikan arahan kepada semua pembalap untuk menggunakan material baru tersebut demi menghindari permasalahan yang muncul saat balapan.
Valentino Rossi, Fabio Quartararo dan rekan setimnya Franco Morbidelli, diketahui telah menjalankan saran dari Brembo.
Namun ternyata, Vinales menjadi satu-satunya pembalap Yamaha yang tidak mengikuti arahan Brembo.
Baca Juga: 3 Fakta Unik di MotoGP Styria 2020 - Dominasi KTM hingga Sejarah Miguel Oliveira
Tak ayal ia terus mendapati sistem remnya sering tak stabil sejak hari pertama MotoGP Styria bergulir.
"Ini bukan sesuatu yang pernah terjadi kepada saya," kata Vinales.
Keputusan Vinales yang menjatuhkan diri dan membuat Red Flag berkibar sempat menuai kritik dari pembalap lain.
Source | : | Autosport |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |