SportFEAT.COM - Pemain tunggal putra andalan Malaysia, Lee Zii Jia yakin justru tim Indonesia yang akan tertekan di Piala Thomas 2020 mendatang.
Indonesia dan Malaysia berada satu grup pada gelaran kompetisi beregu paling bergengsi di dunia, Piala Thomas 2020.
Piala Thomas 2020 rencananya dijadwalkan bergulir pada 3-10 Oktober 2020.
Indonesia dan Malaysia berada di Grup A bersama Inggris dan Belanda, yang mana skuad Merah Putih menjadi tim unggulan teratas.
Baca Juga: Jelang Piala Thomas 2020 - Begini Kondisi Terkini soal Cedera yang Dialami Lee Zii Jia
Status tim unggulan terbaik disandang Indonesia pad Piala Thomas 2020 lantaran komposisi pemain yang banyaj menghuni peringkat tinggi.
Kekuatan tim putra Indonesia memang diperkuat pemain-pemain top dunia.
Di sektor ganda putra misalnya. Ada tiga pasangan yang bertengger di enam besar dunia.
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (1), Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (2) serta Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (6).
Adapun di nomor tunggal putra, Indonesia punya tiga tunggal putra yang masuk 20 besar.
Dua diantaranya bahkan ada di 10 besar.
Mereka adalah Anthony Sinisuka Ginting (6), Jonatan Christie (7) dan Shesar Hiren Rhustavito (18).
Baca Juga: Simulasi Piala Thomas dan Uber 2020 - Hendra Setiawan Ingin Manfaatkan Momen
Salah satu calon lawan tim tunggal putra Indonesia, Lee Zii Jia, mengomentari peta kekuatan Merah Putih.
Lee Zii Jia yang diperkirakan menjadi tunggal putra pertamaMalaysia mengaku tak takut hadapi tunggal putra Indonesia.
Meski di atas kertas kekuatan ada di Indonesia, Lee Zii Jia punya pemikiran lain.
"Kami adalah tim kuda hitam untuk Piala Thomas 2020. Jadi saya pikir tekanan bukan ada di kami," kata Lee Zii Jia, dikutip SportFEAT.com dari The Star.
Juara Chnese Taipei Open 2018 tersebut menyadari bahwa Malaysia kelas tidak lebih diunggulkan dari Indonesia.
Namun demikian, menurut Lee Zii Jia tekanan justru akan ada pada Indonesia yang punya status tim unggulan teratas.
"Kami pun merasakan tekanan, tetapi mereka (tim Indonesia) justru yang akan lebih tertekan, karena punya tujuan untuk memenangkannya," sebut pemain peringkat 10 dunia itu.
Tim Thomas Indonesia memang bertujuan untuk membawa pulang trofi tersebut setelah kali terakhir memenanginya 18 tahun lalu.
Mengingat komposisi pemain yang mumpuni, tak heran jika Indonesia bertekad untuk raih juara Piala Thomas 2020.
Kabid Binpred PBSI, Susy Susanti pernah mengatakan bahwa target tim putra tahun ini adalah juara Piala Thomas 2020.
"Jika melihat materi pemain, tim Thomas Indonesia lebih berpeluang besar untuk merajai Grup A. (Tapi) kami fokus awalnya ke babak delapan besar dulu. Kami punya kans, kami mau membawa pulang Piala Thomas kembali ke Indonesia," tutur Susy Susanti, dikutip dari Badminton Indonesia.
"Lawan-lawan di grup tidak mudah untuk dihadapi, namun kami tetap optimis," tegasnya.
Meski begitu, Susy sendiri pun menjadikan Malaysia sebagai lawan di Grup yang paling patut diwaspadai.
"Malaysia harus diwaspadai di grup A," ujar peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu.
"Kalau melihat kekuatan di atas kertas, kami lebih unggul dari Belanda dan Inggris, namun kami harus siap dan tidak boleh menanggap enteng lawan," ucap Susy.
(*)
Lihat postingan ini di Instagram
Source | : | the star,Badminton Indonesia |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |