"Itu bukan keputusan mendadak, karena kami kan harus daftar dulu (memasukkan entry list pemain)," ujar Hendra Setiawan dikutip SportFEAT.com dari Youtube Hendra Setiawan.
"Kemudian sudah daftar, lalu melihat perkembangan situasi (COVID-19) terkini, dan banyak pertimbangan sehingga akhirnya memilih batal," ujar pemain 36 tahun itu.
Sebelum Indonesia, empat negara lain juga sudah memutuskan mundur lebih dulu akibat COVID-19. Mereka adalah Australia, Taiwan, Thailand dan Korea Selatan.
Baca Juga: Kalahkan Tiga Senior Sekaligus, Putri KW Buktikan Diri Jadi Aset Emas Tunggal Putri Indonesia
Hendra sendiri menepis jika mundurnya Indonesia karena beberapa negara sudah mundur.
Juara Dunia 2019 bersama Mohammad Ahsan tersebut menuturkan bahwa PBSI mempertimbangkan banyak hal terutama terkait jaminan kesehatan pemain dan ofisial.
Salah satu yang menjadi kekhawatiran PBSI dan para pemain adalah risiko jika ingin tetap berangkat ke Denmark.
Perjalanan, tempat transit, hingga arena pertandingan memiliki tingkat risiko penularan COVID-19 yang tentunya sama-sama tinggi.
Baca Juga: Bangun Dinasti Bulu Tangkis? Begini Jawaban Ayah Marcus Gideon Tentang Masa Depan Sang Cucu
Protokol kesehatan memang sudah disiapkan. Namun Hendra pun memisalkan, jika ada pemain yang positif sesampainya di sana, maka hal itu bisa membuat tim kehilangan kekuatan hingga kedatangan mereka di Denmark pun menjadi sia-sia.
"Iya swab test nya nanti banyak, tapi risikonya lebih banyak jika tetap berangkat," ujar Hendra.
"Seandainya di sana ada pemain yang positif, lalu harus karantina 14 hari, kan percuma berangkat ke sana.
"Lalu jika sampai sana ada yang positif, itu juga membuat kekuatan tim nanti menjadi pincang," imbuh peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 tersebut.
Hendra Setiawan yang biasa ditunjuk sebagai kapten tim dalam ajang beregu ini pun mengaku tidak sedih dengan fakta bahwa tim Indonesia mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020.
Padahal, kesempatan tim putra untuk merebut Piala Thomas tahun ini terbuka lebar dan kemungkinan besar, edisi Piala Thomas 2020 menjadi edisi terakhir bagi Hendra dalam kariernya.
Source | : | Youtube/Hendra Setiawan |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |