SportFEAT.COM - Adanya isu kepentingan politik disinyali bsia mengganggu niat Thailand mengajukan diri jadi tuan rumah BWF World Tour Asia Open 2020.
Situasi pandemi COVID-19 di Thailand terbilang terkendali.
Tidak heran, Negeri Gajah Putih difavoritkan mampu menggelar turnamen BWF seri Asia tahun ini.
BWF sejatinya merencanakan untuk menggelar dua seri turnamen Super 1000 di kawasan benua Asia pada November mendatang.
Dan Thailand digadang-gadang mampu menjadi tuan rumah karena situasi COVID-19 di negara merak terkendali.
Akan tetapi, harapan tersebut kini terancam gagal seiring dengan adanya unjuk rasa yang terjadi di ibukota Thailand, Bangkok pada Sabtu (19/9/2020) lalu.
Sebagaimana dilansir dari The Star, unjuk rasa yang terjadi dikabarkan untuk menuntuu pembatasan kekuasan dan anggaran keluarga kerajaan Thailand.
Memang, adanya unjuk rasa bukan berarti bisa mencegah Asosiasi Bulu Tangkis Thailand (BAT) melaksanakan turnamen.
Akan tetapi, di tengah situasi pandemi COVID-19 seperti ini, BWF tentu akan mempertimbangkan hal-hal tersebut.
Baca Juga: BREAKING NEWS! Piala Thomas dan Uber 2020 Resmi Ditunda, BWF Isyaratkan Tanggal Baru Lagi
Sebenarnya, selain Thailand, Indonesia juga sempat bersiap mengajukan diri untuk menggelar turname seri Asia Open.
Akan tetapi, PBSI telah menarik diri lantaran kasus COVID-19 di Tanah Air semakin meningkat.
Baca Juga: Hendra Setiawan Beberkan Alasan Indonesia Batal Ikuti Piala Thomas dan Uber 2020
Selain itu, beberapa pemain negara lain dikabarkan juga sudah menolak untuk hadir jika turnamen digelar di Indonesia, karena kekhawatirna jaminan kesehatan mereka.
Di sisi lain, terwujudnya harapan Thailand menggelar Asia Open nanti juga bergantung dengan hadirnya pemain top dunia.
Selain turnamen seri Asia, BWF sudah menetapkan satu turnamen World Tour seri Denmark Open pada 13-18 Oktober 2020 mendatang.
(*)
Source | : | the star |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |