SportFEAT.COM - Fabio Quartararo antusias dan percaya diri menyambut seri MotoGP Prancis 2020 yang akan berlokasi di Sirkuit Le Mans.
Pembalap Petronas Yamaha, Fabio Quartararo tak sabar menantikan seri MotoGP Prancis 2020 yang akan berlangsung di kandangnya.
Fabio Quartararo yang lahir di Prancis ini semakin termotivasi menyambut seri MotoGP Prancis 2020 yang akan bergulir 9-11 Oktober 2020 akhir pekan ini.
Apalagi, musim ini Fabio Quartararo akan berangkat menuju Sirkui Bugatti Le Mans dengan status sebagai pemuncak klasemen sementara MotoGP 2020.
Baca Juga: Tim VR46 MIlik Valentino Rossi Bakal Saingan dengan Petronas demi Satu Slot Tim Satelit Yamaha
Bukan itu saja, rider berjulukan El Diablo itu juga kini sudah mengantongi tiga gelar juara dan difavoritkan bisa menambah gelar lagi di Prancis.
Karakteristik Sirkuit Le Mans, menurut Quartararo cukup ramah dengan mesin M1 Yamaha.
Sehingga tak heran ia cukup percaya diri menghadapi seri kali ini meski ban Michelin jenis baru akan kembali menyuguhkan tantangan.
"Sekarang dengan ban baru Michelin, harus semakin waspada, semuanya bisa berpeluang," kata FabioQ Quartararo, dikutip SportFEAT.COM dari Paddock GP.
"Kami tahu betul bahwa M1 beradaptasi dengan sangat baik di sirkuit itu. Tahun 2017 ada Maverick Vinales yang juara. Lalu pada 2015 Jorge Lorenzo juga menang di sana.
Baca Juga: Kondisi Makin Membaik, Marc Marquez Tak Sabar Jajal Ngerinya Persaingan MotoGP 2020
"Jadi saya rasa M1 akan bekerja baik di sana. Saya sangat termotivasi dan menantikan hari Jumat di sirkuit Le Mans," kata dia.
Musim lalu, Fabio Quartararo masih belum bisa finis di podium.
Ia hanya berhasil mencapai urutan kedelapan.
Tak ayal, motivasi dengan modal berharga musim ini membuatnya semakin bertekad untuk meraih hasil manis akhir pekan nanti.
Baca Juga: Jadwal MotoGP 2020 - Tersisa 6 Seri, Fabio Quartararo Akan Hadapi Tekanan Lebih Tinggi
Di sisi lain, Fabio Quartararo mengaku sedikit merasa aneh dengan statusnya saat ini sebagai pemuncak klasemen.
Meski begitu hal tersebut tidak menyurutkannya atau membuatnya tampil tertekan.
"Yang pasti itu membuat saya merasa aneh, karena bahkan saat masih di Moto3 dan Moto2 pun saya belum pernah memimpin klasemen," ungkap Quartararo.
"Menjadi pemuncak klasemen di MotoGP selalu menjadi nilai plus. Memang akan ada tekanan ekstra, tapi saya tidak akan terlalu memikirkannya," kata pembalap 21 tahun itu.
Lihat postingan ini di Instagram
Source | : | Paddock GP |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |