Oleh sebab itu Bradl mengatakan motornya kerap mengalami penurunan kualitas terutama soal kecepatan motor.
"Satu masalah kami adalah pada dasarnya kami tidak bisa memanfaatkan potensi ban belakang baru," ujar Bradl dilansir SportFEAT.COM dari Tuttomotoriweb.
Baca Juga: Curahan Hati Andrea Iannone Jelang Putusan soal Masa Depannya di MotoGP
"Kami tahu di kualifikasi atau di awal balapan, ketika potensi ban baru yang kami miliki 100 persen tapi kami tidak bisa menggunakan potensi itu 100 persen,"
"Kami mulai dari 85 persen dan kemudian turun, sementara itu lawan mulai dari 100 atau 95 persen dan kemudian mengalami penurunan,"
"Itulah mengapa kami kehilangan sepersepuluh detik yang berharga," ujar Stefan Bradl.
Stefan Bradl merasa Honda saat ini bukanlah motor yang bisa digunakan untuk bersaing dalam merebut gelar juara dunia.
Baca Juga: Bos Repsol Honda Sebut Peristiwa Patah Plat pada Marc Marquez Tak Terprediksi oleh Semua Orang
Apabila masalah ban belakang ini masih berlanjut ke depannya, Stefan Bradl merasa saat Marc Marquez kembali nanti ia akan mendapatkan masalah yang sama dengan dirinya.
"Saya pikir Marc (Marquez) akan mendapatkan masalahnya saat ini (saat kembali),"
"Yamaha dan Suzuki menawarkan motor yang bagus untuk seorang pemula, bahkan di KTM para pemula sekarang mampu melakukan balapan dengan baik,"
"Honda bukanlah motor yang mudah bagi para pemula, sekarang anda bisa melihatnya bersama Alex (Marquez) juga,"
Baca Juga: Nyaris Jatuh Sampai 10 Kali, Andrea Dovizioso Masih Menyesal Berat Akibat Salah Pilih Ban
"Begitu anda memiliki triknya anda bisa bersaing menggunakan Honda, tapi Honda saat ini bukanlah motor yang kompetitif," ujar Stefan Bradl.
Sejak absen lama yang terjadi pada Marc Marquez, Honda seolah hilang dari peredaran tim-tim perebut gelar juara.
Bahkan Honda kini berada di peringkat terbawah dalam dibandingkan tim lainnya dalam kompetisi MotoGP 2020.
Source | : | Tuttomotoriweb.com |
Penulis | : | Ridwan Budiman |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |