Karena COVID-19, Shin Tae-yong Sebut 3 Lokasi Baru TC Timnas U-19 Indonesia Masih Belum Pasti

Nestri Yuniardi - Kamis, 29 Oktober 2020 | 15:10 WIB

PSSI

Shin Tae-yong saat mendampingi timnas U-19 Indonesia TC di Split, Kroasia.

SportFEAT.COM - Nasib timnas U-19 Indonesia menjalani TC di tiga negara disebut Shin tae-yong masih belum pasti dan perlu didiskusikan lagi akibat COVID-19.

Sebelumnya Timnas U-19 Indonesia telah menyelesaikan pemusatan latihan (TC) selama dua bulan di Kroasia.

Di sana skuad arahan Shin Tae-yong sudah melakoni 11 pertandingan uji coba dan digebleng latihan intens.

Usai TC di Kroasia, timnas U-19 Indonesia pun langsung dikabarkan membidik beberapa negara yang akan jadi pilihan untuk melanjutkan TC.

Ada Belanda, Jepang, Korea Selatan hingga Australia.

Tetapi pelatoh timnas U-19 Indonesia, Shin Tae-yong belum lama ini mengatakan bahwa rencana skuad Garuda Nusantara TC di luar negeri rupanya masih harus didiskusikan lagi.

Pasalnya, pandemi COVID-19 yang masih menyerang dunia menjadi kendala di beberapa negara tujuan TC.

Bahkan untuk Jepang dan Australia, pelatih asal Korea Selatan itu menilai sepertinya skuad Garuda Nusantara bakal sulit TC di sana.

"TC ke Australia, Jepang, atau Korea Selatan memang pernah dibicarakan saat di kroasia. Jadi sebenarnya banyak pertimbangan. Tetapi, TC di Jepang dan Australia tidak bisa karena corona," jelas Shin Tae-yong dikutip SportFEAT dari Warta Kota.

Sedangkan untuk opsi TC ke negara Shin Tae-yong, Korea Selatan, juga memerlukan karantina lebih dulu selama 14 hari.

"Untuk di Korea Selatan memerlukan karantina selama dua minggu. Jadi, TC berikutnya harus diskusikan lagi dengan Ketua Umum PSSI,” ucap pelatih Shin.

Opsi utama timnas U-19 Indonesia pun menjalani TC ke Belanda.

Sebagaimana dikutip dari Bolasport, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih berusaha menunggu konfirmasi dari pihak pemerintah Belanda terkait izin menjalani TC di sana.

"Kami sudah membuat rencana untuk jadwal pembuatan visa ke Belanda, dan masih menunggu izin dari federasi di sana, dan tentunya pemerintah Belanda, karena kami tahu situasi sedang seperti ini," kata Iriawan.