Pembalap 41 tahun asal Italia itu bahkan tak segan menyemprot Yamaha dan menyuruh tim berlogo garpu tala itu banyak belajar dan mencontoh apa yang dilakukan kompetitor mereka, Suzuki Ecstar.
"Saya pikir tolok ukurnya hari ini pada seri kali ini adalah Suzuki. Kita harusnya belajar dari mereka," tegas Valentino Rossi dikutip SportFEAT dari Paddock GP.
Yamaha dan Suzuki punya jenis mesin yang cenderung sama. Terlebih kedua tim pabrikan Jepang itu sama-sama memiliki keunggulan dalam aspek speed corner namun sedikit lemah di trek lurus.
Masih lekat dalam ingatan bahwa Yamaha memiliki masalah dengan mesin V4 mereka, sama seperti dengan Honda dan Suzuki beberapa tahun lalu.
Bedanya kini Suzuki mulai bangkit dan bisa mengatasi masalah mereka, sedangkan Yamaha masih jalan di tempat.
"Selalu dikatakan bahwa mesin V4 Yamaha tidak berjalan dengan baik, tetapi buktinya Suzuki kini sudah bisa bangkit, padahal kami memiliki jenis mesin yang sama," terang Rossi.
Selain daripada itu, Rossi juga menyoroti kinerja manajer Tim Suzuki Ecstar, Davide Brivio yang menurutnya mampu meleburkan cara kerja dari teknisi Jepang dan Eropa menjadi satu.
Baca Juga: Hasil MotoGP Eropa 2020 - Joan Mir di Ambang Juara Dunia, Valentino Rossi Merana
"Di Suzuki, Brivio melakukan pekerjaannya dengan baik. Dia mampu menggabungkan metode kinerja Jepang dengan metode Italia dan Eropa. Dia sangat berjasa (bagi Suzuki)," ungkapnya lagi.
Penampilan jeblok Yamaha tidak hanya tergambar dari kegagalan Rossi di MotoGP Eropa 2020.
Source | : | Paddock GP |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |