SportFEAT.COM - Bos Aprilia Massimo Rivola, memberikan tanggapan usai Andrea Iannone dihukum menepi dari lintasan selama empat tahun.

Andrea Iannone secara resmi mendapat hukuman empat tahun tak boleh ambil bagian di dunia balap.

Hal itu tak terlepas dari keputusan Pengadilan Arbitrase Olahraga (Court of Arbitration for Sport atau CAS) yang menolak banding dari Iannone, Selasa (10/11/2020).

Artinya CAS sudah mengabulkan tuntutan World Anti-Doping Agency (WADA) dengan mengskorsing Andrea Iannone.

Baca Juga: 2 Hal yang Jadi Fokus Fabio Quartararo Jelang MotoGP Valencia 2020

Kasus ini bermula saat pembalap asal Italia itu tersandung kasus doping pada balapan MotoGP Malaysia 2019 lalu.

Dilansir SportFeat.com dari MotoGP.com, hasil tes urine Iannone telah ditemukan zat doping yang bisa meningkatkan adrenalinnya.

Kabar Andrea Iannone yang mendapat hukuman empat tahun ternyata telah sampai ke telinga bos Aprilia Massimo Rivola.

Rivola dan tim Aprilia merasa terpukul dengan hukuman yang didapat pembalap Italia itu.

"Kami selalu ada untuk memberi dukungan kepadanya dan kami sangat memercayainya," ujar Rivola dikutip SportFeat.com dari Instagram Skymoto.

Kendati tak menyesal pernah bekerja sama bareng Iannone, Rivola dibuat pusing dengan masa depan Aprilia.

Pasalnya, ia harus kehilangan Iannone di saat tak ada lagi pembalap tersedia di sisa balapan MotoGP 2020.

Baca Juga: Persaingan Jadi Juara Dunia MotoGP 2020 Rampung, Murid Valentino Rossi Pasang Target Ini

Pengganti Iannone, Bradley Smith sudah tak lagi mengaspal untuk pabrikan Italia itu.

Di sisi lain, tim Aprilia juga belum memiliki pengganti Iannone untuk balapan MotoGP 2021 mendatang.

"Ini adalah posisi yang sulit karena berada di akhir tahun tanpa memiliki pembalap untuk musim depan (MotoGP 2021)," ujar Rivola.

Sebelumnya Rivola sempat yakin bahwa Iannone akan kembali pada MotoGP 2021.

Oleh karena itu, hingga saat ini mereka belum meresmikan komposisi pembalap untuk musim depan.

Saat ini, tim Aprilia baru memiliki satu pembalap dalam diri Aleix Espargaro.

"Sekarang kami harus melihat ke depan dan segera menemukan solusi untuk masalah ini (pembalap baru)," kata Rivola memungkasi.