Namun siapa sangka, pada final tersebut Anthony justru mendapat perlawanan sengit dari pemain tuan rumah tersebut.
Kedudukan sempat menegangkan kala kedua pemain sama-sama berhasil memaksakan rubber game, dengan posisi poin 20-20 di gim ketiga.
Akan tetapi, di sinilah momen menyesakkan bagi Anthony terjadi.
Baca Juga: Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia Berencana Buat Gebrakan pada Tahun Depan, Apa Itu?
Dalam kedudukan tertinggal 20-21, serobotan Anthony Ginting di depan net dinyatakan fault oleh wasit.
Alhasil, kemenangan pun urung menghampiri Anthony. Sesaat setelah itu, Anthony tampak sedikit mempertanyakan keputusan wasit.
Namun, dalam kompetisi bulu tangkis, keputusan wasit bersifat mutlak. Tidak ada sistem challenge dengan fasilitas hawk-eye seperti untuk menilai posisi jatuhnya shuttlecock.
Highlights | In an all-consuming final Hong Kong’s Lee Cheuk Yiu wins his first ever HSBC BWF World Tour title on home soil ????#HSBCBWFbadminton #HSBCRacetoGuangzhou pic.twitter.com/NM59WFUMUh
— BWF (@bwfmedia) November 17, 2019
"Tentunya saya sangat kecewa, marah dan merasa keputusan wasit tidak fair," ungkap Anthony dikutip SportFEAT.com dari Badminton Indonesia, sesudah laga.
"Ini terjadi di poin kritis dan saya merasa tidak ada yang salah," imbuhnya kala itu.
Kekalahan tersebut menjadi salah satu kekalahan yang penuh pembelajaran bagi Anthony.
Source | : | SportFEAT.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |