"Sudah pasti, dia (Alex Rins) jadi rival pertama saya sejak musim lalu. Tahun lalu dan tahun ini pun saya selalu ingin berada lebih baik di depan dia," kata Joan Mir dikutip SportFEAT dari Autosport.
"Begitu juga sebaliknya, Rins juga selalu ingin mengalahkan saya," kata Mir lagi.
Kendati aroma persaingat begitu sengit, menurut Mir justru hal itulah yang kini menjadikan Suzuki Ecstar menjelma jadi tim kuat.
Baca Juga: Cedera Tak Kunjung Sembuh, Marc Marquez Mulai Berburu Tim Dokter Baru
Apalagi, manajemen yang solid dan sikap saling respek tetap dijaga antar pembalap.
Persaingan hanya berlaku saat keduanya berduel balapan di lintasan. Setelah melintasi garis finis, semua tetapi kembali pada posisinya sebagi rekan setim.
"Alex Rins selalu menjadi rekan setim yang snagat baik. Di trek, setelah balapan, dia sungguh sangat menaruh respek pada saya dan Suzuki," kata Joan Mir.
Baca Juga: Alasan Honda Team Asia Pindahkan Andi Gilang dari Moto2 ke Kelas Moto3
"Ini menjadi bagian dari kesuksesan yang membuat Suzuki hampir selalu ada di podium setiap seri balapan,"
"Karena begitu Anda punya rekan setim yang saling bersaing, maka Anda akan selalu berusaha melewati batas Anda," ucapnya lagi.
Joan Mir menjadi pembalap Suzuki pertama yang kembali jadi juara dunia setelah dua dekade berselang.
Source | : | Autosport |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |