"Kami diberitahu BWF bahwa start turnamen kualifikasi Olimpiade 2020 akan dimainkan pada Maret 2021 dengan Singapura ditunjuk sebagai tuan rumah tiga turnamen," kata Tim He Yiming kepada South China Morning Post.
Wacana digelarnya tiga turnamen di Singapura dengan sistem buble ketat kabarnya demi meminimalisir penyebaran COVID-19.
Mendengar adanya rumor tersebut, Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) pun angkat bicara.
Baca Juga: Ini Kelayapan Pebulu Tangkis Tunggal Putri Nomor Satu Dunia Selama Masa Pandemi COVID-19
Melalui Sekretaris Jenderal BAM, Kenny Goh, pihaknya menepis adanya rumor tersebut.
Kenny Goh mengatakan sejauh ini ia terus berkomunikasi dengan BWF dan BWF sama sekali tak pernah menyinggung perihal wacana menggelar tiga turnamen di Singapura.
Baca Juga: Sudah Rayakan Bridal Shower, Sung Ji-hyun dan Son Wan-ho Siap Satukan Janji Suci Pernikahan
"Saya tidak yakin mereka bisa dapat informasi seperti itu darimana. Saya selalu berkomunikasi dengan Thomas Lund (Sekjend BWF) dan dia tidak pernah membahas itu," ucap kenny Goh dikutip SportFEAT dari The Star.
"Masih terlalu dini untuk memprediksi hal -hal tahun depan karena semuanya masih terus didiskusikan lagi. menyusul adanya perbedaan pembatasan wilayah dis etiap negara," katanya.
Baca Juga: Pentingnya Medali Emas Olimpiade Bagi Perjalanan Karier Anthony Ginting
Meski begitu Kenny Goh sendiri tetap optimistis Malaysia open 2021 tetap bakal diprioritaskan untuk masuk turnamen kualifikasi Olimpiade.
"Kami terus menggali adanya kemungkinan untuk mewujudkan Malaysia Open dan Malaysia Masters dengan sistem buble dan menjadi turnamen kualifikasi Olimpiade," pungkas Kenny Goh.
Source | : | the star |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |