SportFEAT.COM - Eks ganda putri Jepang, Ayaka Takahashi, mengatakan tak bisa kalahkan Ma Jin merupakan penyesalan terbesarnya.
Ayaka Takahashi telah memutuskan gantun raket dari dunia bulu tangkis profesional sejak 18 Agustus 2020.
Takahashi meninggalkan banyak prestasi apik untuk negaranya Jepang.
Mantan pemain ganda putri Negeri Sakura itu pernah menempati peringkat satu dunia.
Baca Juga: Federasi Bulutangkis Malaysia Dapat Penghargaan dari Jepang, Ini Sebabnya
Ayaka Takahashi juga pernah meraih medali emas Olimpiade Rio 2016, medali emas Asian Games 2018 dan Piala Uber 2018.
Meski mempunyai segudang prestasi, Takahashi ternyata menyimpan satu penyesalan terbesar selama masih aktif.
Ayaka Takahashi menyesal karena selama kariernya ia tak bisa mengalahkan pemain ganda China, Ma Jin.
"Penyesalan saya adalah saya tidak akan pernah bisa mengalahkan Ma Jin," ungkao Takahashi, dikutip SportFeat.com dari Badminton Unlimited.
"Dia adalah pemain ganda campuran, tapi ketika kami mulai, dia bermain di ganda putri. Dia berganti pasangan, tapi kami tidak pernah bisa mengalahkannya,” tambahnya.
Baca Juga: Lee Chong Wei Akan Comeback Bareng Sang Istri pada Satu Turnamen Ini
Saat masih bermain di ganda putri, Ma Jin tercatat sudah empat kali gonta-ganti pasangan.
Sayangnya, Takahashi yang dulu berpasangan Misaki Matsumoto selalu gagal meraih kemenangan.
Takahashi/Matsutomo terhitung kalah 0-2 dari Ma Jin/Tang Yuanting.
Lalu mereka juga kalah 0-1 saat Ma Jin berpasangan dengan Wang Xiaoli.
Takahashi/Matsutomo juga terbukti belum bisa mengalahkan duet Ma Jin/Zhong Qianxin.
Parahnya, tatkala Ma Jin berganti pasangan dengan Tang Jin Hua, Takahashi/Matsutomo kalah empat kali beruntun.
"Saya selalu berlatih menjadi lebih kuat dari orang lain karena saya selalu ingin menjadi lebih kuat dari hari sebelumnya," ucap Takahashi.
"Tentu saja, saya memiliki pemikiran untuk mengalahkan pemain lain itu, tetapi kami sebenarnya selalu menargetkan bisa menjadi seperti Zhao Yunlei atau Tian Qing/Tang Jinhua atau Yu Yang/Wang Xiaoli, yang sangat kuat untuk Tiongkok,” tuturnya.
Baca Juga: Lama Hilang Bak Ditelan Bumi, Mantan Atlet Pelatnas PBSI Muncul Bawa Kabar Bahagia
“Mereka adalah rival kami juga, tetapi kami lebih menghormati mereka, kami ingin menjadi seperti mereka."
"Jadi, untuk mencapai itu, kami ingin menjadi lebih kuat setiap saat,” pungkas mantan ganda putri nomor satu Jepang itu.
Source | : | Badminton Unlimited |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |