A Jorge en cuanto se ve presionado no duda en recordar una y otra vez sus logros en forma de artillería, no eres campeón Jorge, eres un ex campeón
— Sergio Garcia (@sergieto) November 29, 2020
Mantan pembalap Yamaha dan Repsol Honda tersebut langsung menanggapi cuitan Sergio Garcia itu.
Lorenzo bilang bahwa kata mantan juara tidak tepat, karena sekali juara tetaplah juara.
Baca Juga: Sesengit Apapun Persaingan di MotoGP, Marc Marquez Enggan Ada Kata Rival dengan Alex Marquez
"Kamu salah. Ketika seseorang jadi juara, maka dia selamanya tetap juara," tulis Lorenzo.
"Jika menyebut mantan atlet atau mantan menteri itu benar, tetapi tidak benar jika menyebut seseorang sebagai mantan juara," katanya lagi.
Falso. Cuando uno es campeón lo es para siempre. Así como por ejemplo es correcto decir ex deportista o ex ministro, no es correcto ex campeón. https://t.co/Bg7CjXODpe
— Jorge Lorenzo (@lorenzo99) November 29, 2020
Reaksi Lorenzo ini pun cukup memancing netizen, banyak yang mendukung pernyataan Lorenzo kali ini.
Tetapi ada pula yang kontradiksi dengan pendapatnya.
Secara prestasi, Jorge Lorenzo memang jadi salah satu pembalap legendaris di MotoGP. Ia memenangi tiga gelar juara dunia kelas MotoGP (2010, 2012, 2015) dan dua titel juara dunia kelas 350cc pada 2006 dan 2007.
Di sisi lain, bukan kali ini saja Lorenzo sempat memancing perhatian publik gara-gara cuitannya di twitter.
Source | : | |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |