SportFEAT.COM - Sulitnya menemukan racikan ganda putra top membuat Denmark ingin meniru taktik dan gaya bermain ganda putra Indonesia.
Ganda putra indonesia masih menjadi kiblat bagi negara-negara lain dalam usaha membentuk pasangan top dunia.
Hal itu ditunjukkan oleh pelatih ganda putra Denmark, Jacob Hoi yang mengakui bahwa taktik ganda putra Indonesia dalam pola permainan cepat memang cukup jitu.
Saat ini ganda putra Indonesia memang cukup dominan dengan menempatkan tiga pasangan di peringkat enam besar dunia.
Bahkan ada Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang bertengger di peringkat 1-2.
Adapun pasangan ketiga adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Denmark sendiri sebenarnya pernah punya ganda putra top seperti Mathias Boe/Carsten Mogensen dan Laars Paaske/Jonas Rasmussen, tetapi mereka sudah pensiun.
Sampai saat ini regenerasi ganda putra Denmark cenderung macet dan belum ada yang bisa menyamai atau sekadar mendekati prestasi kedua pasangan tersebut.
Jacob Hoi pun mengakui jika gaya bermain ganda putra indonesia masih jadi acuannya untuk membentuk gadna putra yang kuat bagi Negeri Skandinavia.
Baca Juga: Resep Rahasia Eks Ganda Putri Jepang Gondol Medali Emas Olimpiade Rio 2016
"Saya baru-baru ini menonton kembali Laars Paaske/Jonas Rasmussen saat mereka menang juara dunia. Dan mereka bermain dengan gaya Indonesia," ucap Jacob Hoi," dikutip SportFEAT dari BWF Badminton.
Gaya ganda putra Indonesia yang ingin ditiru Jacob Hoi bukan hanya soal permainan cepat.
Akan tetapi juga keterampilan memainkan raket dengan lihai dibarengi dengan stamina yang kuat, serta kunci pemain playmaker yang bisa membuat permainan lebih hidup.
Baca Juga: Tak Bisa Kalahkan Satu Sosok Ini Jadi Penyesalan Terbesar Mantan Ganda Putri Terbaik Jepang
"Mereka bermain sangat cepat dan memiliki skill raket yang bagus. Fisik Jonas dan kecepatan nya dalam mengatur permainan juga sangat cepat," kata Hoi lagi.
"(seperti) Gaya ganda putra Indonesia sudah banyak diketahui punya permainan cepat dengan skill komplit," ucap Hoi.
Meski begitu, Hoi menegaskan bahwa ia tidak akan mentah-mentah meniru gaya bermain ganda putra Indonesia.
Sebab menurutnya masih ada beberapa hal yang terlewat dari pola permainan cepat, yakni defens.
"Sekarang pasangan top juga sudah bisa main di depan net dan punya defens kuat," kata Hoi.
"Ketika Indonesia menang Olimpiade 2008 (Markis Kido/Hendra Setiawan) mereka bermain tanpa defens (terus menyerang),"
"Mereka tidak banyak bermain defens. Jika mereka defens, mereka akan kalah," katanya.
Sehingga menurut Hoi, selain ingin meniru soal gaya cepat permainan ganda putra Indonesia, ia sendiri akan menerapkan pola defens yang kokoh demi menyempurnakan racikan ganda putra didikannya.
Saat ini Denmark sendiri tidak lagi memiliki ganda putra yang masuk 10 besar dunia.
Pasangan terbaik mereka, Kim Astrup/Anders Skarup Rasmusen saat ini bertengger di peringkat ke-12 dunia.
Source | : | BWF Badminton |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |