The Doctor tak tinggal diam dan kembali memberikan masukan ke paddock.
Tetapi, masalahnya, mengubah pemikiran para teknisi Jepang Yamaha rupanya tidak mudah.
"Yang bisa saya lakukan adalah memberikan semua pengalaman saya dan mencoba mengatakan apa yang kami butuhkan," kata Valentino Rossi kepada Autosport beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Satu Masalah Ini Disebut Stefan Bradl Jadi Biang Keladi Penderitaan Honda
"Tetapi, dari waktu ke waktu kami masih saja mengalami masalah yang hampir serupa. Jadi saya sudah berpikir bahwa tahun depan pun kami tidak banyak berubah," ucap Rossi.
Pembalap 41 tahun itu pun mulai ragu ia akan dilibatkan dalam pengembangan mesin M1 pada MotoGP 2021. Apalagi ia akan pindah ke tim satelit Petronas Yamaha.
"Saya pikir, saya akan terlibat sebagaimana terlihat seperti di tahun ini," ujar Rossi.
Baca Juga: Mantan Mekanik Bongkar Perlakuan Honda yang Bikin Valentino Rossi Hengkang ke Yamaha
"Jadi, tidak banyak berubah. Kita semua sudah bisa pahami apakah saya sangat dilibatkan atau tidak tahun ini," ucapnya.
Rossi merasa keluhan apapun yang sudah ia sampaikan sebenarnya didengar oleh para teknisi Jepang.
Namun, pembalap asal Italia itu masih merasa bahwa teknisi Jepang Yamaha memiliki sifat keras kepala dan sulit diyakinkan.
Hal ini pernah diakui Manajer Tim Yamaha, Lin Jarvis. Jarvis juga pernah bilang bahwa mengubah mindset teknisi Jepang itu sulit, karena mereka punya data dan setting dari pembalap lain yang tidak mengalami masalah dan cenderung baik-baik saja.
Source | : | Autosport,Crash.net |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |