Watak ini sangat berbeda dengan Mick Doohan yang cenderung serius.
"Dia adalah orang yang apa adanya, jujur, sangat lucu dan tahu bagaimana membuat suasana ceria," dikutip SportFEAT.com dari The Race.
"Dia sangat senang melihat orang lain bahagia. Dia seperti sudah tahu hal-hal tentang Anda yang bahkan belum Anda ceritakan, karena dia sudah melihat dalam diri Anda," katanya.
Selama menjadi mekanik paling setia Rossi, Alex Briggs pun mengatakan bahwa Rossi bukan pembalap yang emosional.
Rossi disebutnya justru tak pernah marah.
Briggs menyebut bahwa selama dua dekade bekerja dengan Rossi, ia merasa juara dunia sembilan kali itu hanya mengalami satu perubahan sikap.
"Karakternya tidak banyak berubah dan cara kerjanya juga tidak berubah. Cara balapan dia dan cara dia bekerja bersama dengan teknisi di paddock, semuanya mirip saat ia masih kecil (muda)," kenang Alex Briggs.
"(Yang berubah adalah) ketika dia masih muda, dia biasanya datang ke paddock untuk menjauh dari banyak hal (media). tapi sekarang dia tidak (menghindar lagi)," ujar Alex Briggs.
Semenjak debut bersama Honda pada 2000, Rossi langsung menjelma sebagai pembalap papan atas dengan mengunci gelar juara dunia.
Kesuksesannya terus berlanjut hingga pindah ke Yamaha pada 2004. Tak ayal Rossi pun sering diserbu para awak media sekaligus penggemar setianya.
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |