Alasan dirinya ingin ada tim satelit saat itu di dalam tubuh Suzuki adalah karena dirinya merasa dua pembalap saja tidak cukup.
Suzuki dirasa harus punya pembalap lebih banyak untuk menyerap informasi lebih soal jalannya kompetisi dan keadaan motor.
Meski begitu, ide dari Davide Brivio ini rupanya mendapatkan tentangan dari mantan pembalapnya sendiri yakni Kevin Schwantz.
Kevin Schwantz yang pernah membela Suzuki di era 90-am ini merasa mantan timnya ini tidak perlu untuk memiliki tim satelit untuk saat ini.
Meski memberikan penolakan, Kevin Schwantz tidak bisa berbuat apa-apa karena ia bukan bagian dari tim manajemen Suzuki.
"Saya tidak yakin tim satelit adalah langkah yang tepat untuk mereka saat ini, tapi mereka ingin memilikinya," ujar Kevin Schwantz dilansir SportFEAT.COM dari Motosan.es.
Kevin Schwantz justru ada hal lain yang lebih penting untuk diperhatikan oleh Suzuki jika ingin menjadi lebih baik lagi.
Hal lain tersebut adalah soal ban, menurut Kevin Schwantz mantan timnya ini harus tahu ban mana yang cocok digunakan oleh pmebalapnya.
"Anda tahu ban adalah komponen yang selalu terlibat, tidak semua jenis ban akan digunakan pembalap pada hari Minggu," ujar Kevin Schwantz.
"Pertanyaannya adalah apakah sudah tahu ban yang anda pilih sudah benar, begitu juga level oli, dan elektroniknya," tambah eks pembalap ini.
Meski tidak sependapat dengan bos Suzuki saat ini, Kevin Schwantz tetap memberikan pujian pada mantan timnya yang telah bekerja dengan baik di musim lalu.
Baca Juga: Mantan Mekanik Bongkar Perlakuan Honda yang Bikin Valentino Rossi Hengkang ke Yamaha
"Saya pikir mereka telah melakukan pekerjaan dengan baik dalam mengumpulkan tim baru dalam waktu yang singkat," ujar Kevin Schwantz.
"Mereka mampu melakukan penyelesaian akhir untuk terus maju dan memenangkan perlombaan,"
"Anda tahu bahwa mereka telah melakukan pekerjaan dengan baik dari Pabrik Hamamatsu, mereka selalu bekerja keras, dan lebih keras dari pabrikan lain," ujar Kevin Schwantz.
Lihat postingan ini di Instagram
Source | : | Motosan.es |
Penulis | : | Ridwan Budiman |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |