Padahal, normalnya dengan situasi tersebut para petarung pasti akan kesakitan dan ingin segera menyudahi duel.
Risiko mengalami cedera parah dan fatal pun juga mengintai.
How did @TonyFergusonXT not tap to this armbar by @CharlesDoBronxs?! ????#UFC256 ▶️ https://t.co/WVX4zKCSVh pic.twitter.com/fBSMwIi1BB
— ESPN MMA (@espnmma) December 13, 2020
Akan tetapi, Tony Ferguson benar-benar mampu bertahan selama beberapa menit hingga bel tanda akhir ronde berbunyi.
Usut-punya usut, rupanya Tony Ferguson punya satu 'rahasia' dari kemampuannya bertahan dari kuncian maut tersebut.
Baca Juga: Fans UFC tak Perlu Risau, Ini Si Islam yang akan Jadi Khabib Normagomedov Baru
Petarung Amerika Serikat itu membagikan cerita tentang betapa kencangnya kuncian yang ia rasakan melalui instagram pribadinya.
"Kuncian itu sangat ketat, tetapi tangan saya baik-baik saja," tulis Tony Ferguson sebagaimana dikutip SportFEAT dari Juara.net.
Ferguson mengungkap jika ia sempat membayangkan tangan putranya, Armand Anthony, yang punya skill khusu hingga membuat Ferguson mampu menahan rasa sakit selama itu.
"Membayangkan anak saya, Armand Anthony," lanjut Ferguson.
"Ia punya kemampuan bergerak double-jointed pada sikunya dan kapasitas mental saya untuk menahan rasa sakit membuat saya bisa melalui momen itu,".
Baca Juga: Nyaris Bikin Putus Lengan Tony Ferguson, Charles Oliveira Kini Bidik Gelar Khabib Nurmagomedov
Masih dikutip dari Juara.net, skill double-jointed merupakan istilah yang diberikan pada tangan yang memiliki kemampaun lentur sehingga bisa ditekuk ke arah dalam maupun luar.
Kemampuan itu membuat petarung jadi terkesan memiliki tulang lebih elastis.
Meski akhirnya kalah, Keberanian Tony Ferguson menahan kuncian maut itu patut dipuji.
Source | : | MMA Fighting,juara.bolasport.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |