SportFEAT.COM - Hendra Setiawan menjadi pemain yang diidolai sekaligus pemain tersulit yang pernah dihadapi oleh ganda putra nomor wahid Malaysia, Aaron Chia.
Nama besar Hendra Setiawan masih tak ada habisnya menarik hati para pemain-pemain bulu tangkis internasional.
Hendra Setaiwan yang saat ini berpasangan dengan Mohammad Ahsan memang masih jadi salah satu ganda putra terbaik Indonesia.
Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan bertengger di peringkat dua dunia.
Secara prestasi, Hendra Setiawan memang bisa dibilang sebagai pemain dengan gelar yang paling komplit., termasuk medali emas Olimpiade 2008 saat masih berpasangan dengan Markis Kido.
Skill Hendra ketika bermain di lapangan juga sering memukau publik.
Ketenangan, kesabaran serta pukulan tipuan (decetion) Hendra selalu menjadi andalan untuk meruntuhkan pertahanan lawan.
Belum lagi jika mengingat usia Hendra yang sudah bisa dikatakan tidak muda lagi, 36 tahun, hal ini semakin membuat sosok yang akrab dipanggil Koh Hend itu kian layak untuk dipuji.
Prestasi ciamik di usia yang cukup senior membuat Hendra banyak dijadikan sosok panutan.
Termasuk oleh pemain ganda putra nomor satu Malaysia, Aaron Chia.
Beberapa waktu lalu Aaron Chia melakukan rapid question bersama BWF.
Baca Juga: 2 Spekulasi Hilangnya Nama Chen Long dari Daftar Skuad Pemain Top yang Tampil di Thailand Open 2021
Salah satu pertanyaan yang muncul adalah siapa pemain yang ia idolai.
Dengan sigap pemain 23 tahun itu langsung menjawabnya.
"Pemain idola saya adalah Hendrea Setiawan," kata Aaron Chia dikutip SportFEAT dari BWF.
Uniknya, selain menjadi sosok yang ia idolai, rupanya Hendra Setiawan juga jadi pemain yang paling sulit dikalahkan oleh Aaron.
"(lawan tersulit) adalah Hendra Setiawan juga, yang berpasangan dengan Mohammad Ahsan," kata Aaron Chia lagi.
Pengakuan Aaron Chia ini cukup menarik.
Karena secara rekor head to head, sebenarnya Aaron Chia yang berpasangan dengan Soh Wooi Yik pernah menang dua kali dari tujuh pertemuan kontra Hendra/Ahsan.
Rekor buruk mereka sebenarnya justru ketika berhadapan dengan ganda putra Indonesia lainnya, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Aaron Chia/Soh Wooi Yik tercatat selalu menelan kekalahan setiap kali berjumpa The Minions. Mereka bahkan mengantongi rekor H2H 0-7.
Agaknya ada alasan tersendiri mengapa Aaron Chia memilih Hendra sebagai lawan tersulit yang pernah ia hadapi sekalipun pernah menang atas The Daddies.
Aaron Chia dan Soh Wooi Yik memiliki memori yang cukup menyenangkan sekaligus mengecewakan saat bertemu Hendra dan Ahsan.
Yakni ketika mereka mampu melesat ke final All England 2019 dan hampir jadi juara.
Sebagai ganda putra underdog, Aaron Chia/Soh Wooi Yik memang saat itu tidak diprediksi bakal mampu menembus partai puncak turnamen paling bergengsi di bulu tangkis tersebut.
Gegap gempita kebahagiaan mereka makin menjadi saat mampu memenangi gim pertama dan unggul di gim kedua atas Ahsan/Hendra.
Baca Juga: Pebulutangkis Tunggal Putri Nomor Satu Dunia Jalani Peran Baru di Negara Asalnya
Namun ketenangan dan pengalaman Hendra serta Ahsan rupanya mampu membalikkan keadaan hingga Aaron Chia/Soh Wooi Yik harus puas jadi runner-up.
Perlu diketahui, saat itu Hendra mengalami cedera dan dibalut perban pada kaki kirinya, sampai-sampai saat itu The Daddies disebut hanya bermain dengan tiga kaki.
Hal itulah yang agaknya menjadikan Aaron Chia merasa kagum sekaligus menganggap Hendra Setiawan sebagai pemain yang sulit dikalahkan.
Source | : | BWF |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |