Ini seolah menjadi lanjutan dari plemik Mourinho dan Klop akhir pekan lalu, setelah Tottenham dikalahkan Liverpool 1-2.
Baca Juga: Manchester United Bungkam Sheffield United, Marcus Rashford Panen Rekor
Usai pertandingan, Mourinho melontarkan pernyataan yang seolah tak mengakui kehebatan Liverpool.
"Tim terbaik kalah," kata Mourinho seolah menegaskan dalam pertandingan itu sebenarnya Tottenham lebih baik daripada Liverpool.
Ucapan itu menjadi viral dan dibalas beberapa pemain Liverpool lewat unggahan di media sosial.
Hanya berselang 2 hari kemudian, Juergen Klopp mendapat anugerah Pelatih Terbaik FIFA 2020.
Baca Juga: Jika Ingin Hormati Diego Maradona, Lionel Messi Disarankan Gabung Klub Ini
Mourinho pun kembali menghantamnya dengan kata-kata pedas.
Dilansir SportFEAT.COM dari Dailymail.co.uk, Jose Mourinho mengatakan, Klopp tidak layak mendapat anugerah itu.
Yang lebih layak harusnya pelatih Bayern Muenchen, Hans-Dieter Flick karena memenangkan lebih banyak gelar daripada Klopp.
"Saya kira kesempatan menang bagi Flick kalau Bayern bisa menambah dua atau tiga gelar kompetisi lain lagi," sindir Mourinho, seolah penobatan Juergen Klopp itu salah alamat.
Baca Juga: Son Heung-min, si Prajurit Taeguk yang Jadi Andalan Utama Lini Serang Tottenham Hotspur
"Maka, mungkin jika dia (Flick) meraih tujuh gelar dalam satu musim baru memenangkan gelar (pelatih terbaik) itu," tambahnya.
Mourinho melanjutkan sarkasmenya.
"Saya percaya dia (Flick) hanya memenangkan Liga Champions, Bundesliga, Piala Jerman, Piala Super Eropa, dan Piala Super Jerman."
Baca Juga: Juergen Klopp Tetap Kalem Dengar Kesombongan Mourinho: Saya Kira Dia Bercanda
"Dia hanya memenangkan lima gelar, termasuk yang terbesar," ujarnya.
"Kasihan Flick. Saya kira Klopp sendiri merasa kaget bisa meraih gelar yang dipresentasikan di Zurich itu," tandasnya.
Sebelumnya, Klopp memang mengaku kaget meraih gelar itu.
"Saya tak tahu kenapa orang memilih saya. Flick lebih berhak atas gelar itu," kata Klopp.
Lihat postingan ini di Instagram
Source | : | Dailymail.co.uk |
Penulis | : | Ridwan Budiman |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |