SportFEAT.COM - Bos Yamaha, Lin jarvis masih menyiratkan penyesalan terkait proyek tim penguji mereka bersama Jorge Lorenzo yang gagal total.
Jorge Lorenzo yang memutuskan pensiun pada 2019 lalu direkrut jadi test rider Yamaha untuk musim ini.
Juara dunia tiga kali tersebut banyak diharapkan mampu membangkitkan kembali performa Yamaha yang mulai meredup dengan berbeagai masalah teknis mereka.
Kecocokan Jorge Lorenzo dengan motor Yamaha digadang mampu menjadi kombinasi yang tepat bersamaan dengan adanya Valentino Rossi yang masih aktif balapan.
Baca Juga: MotoGP 2021 - Adik Valentino Rossi Belum Debut Sudah Raih Penghargaan Satu Ini
Namun, angan-angan tersebut gagal terwujud akibat pandemi COViD-19 yang membatalkan seluruh agenda pengujian Yamaha selama tahun ini.
Tim penguji dari Jepang tidak bisa berangkat ke Eropa dan imbasnya Jorge Lorenzo pun hanya dibekali motor versi 2019.
Lorenzo juga cuma tampil dalam tes resmi MotoGP sebanyak dua kali saja, dengan penampilan yang jauh dari kata memuaskan.
Bos Yamaha, Lin Jarvis pun menyesalkan kegagalan ambisi mereka bersama Lorenzo yang kepentok pandemi.
Semua hal dan agenda yang telah mereka rencanakan gagal terwujud.
"Saya masih berpikir, seharusnya Jorge Lorenzo bisa jadi test rider hebat kami yang sangat cocok dengan pekerjaan ini," ucap Lin Jarvis dikutip SportFEAT dari Autosport.
Baca Juga: Impian Valentino Rossi Punya Tim Sendiri di MotoGP Bisa Terwujud, Asal...
Performa kurang memuaskan Lorenzo mengakibatkan ia terdepak dari kursi jabatan test rider Yamaha mulai tahun depan.
Jarvis paham bahwa penampilan Lorenzo memang masih minim akibat keadaan yang terkendala pandemi.
Namun demikian, pemecatan Lorenzo akhirnya tetap jadi pilihan Yamaha. Ada kemungkinan petinggi-petinggi tim berlogo garpu tala itu yang kurang percaya lagi dengan performa X-Fuera.
"Kami merekrut Jorge dan menyiapkan program test yang lengkap tahun ini. Kami juga mempersiapkan kolaborasi bersama tim penguji Jepang dan staf Eropa," kata Jarvis.
"Tapi faktanya kami hanya bisa menurunkan Jorge selama dua hari di tes Sepang dan satu hari di Portimao," imbuhnya.
Yamaha memutuskan untuk merekrut Cal Crutchlow sebagai pengganti Lorenzo.
Crutchlow musim ini resmi mengakhiri karier balap profesionalnya bersama LCR Honda.
Namun ia juga punya pengalaman yang cukup matang dengan pernah bernaung di tim-tim lain seperti Ducati dan Yamaha sendiri.
Jarvis yakin keputusan Yamaha merekrut pembalap 35 tahun itu kali ini adalah sebuah pilihan yang tepat karena The Hioey Badger dikenal sebagai pembalap yang pandai memberikan feedback keapda teknisi.
"Kami sangat yakin bahwa kami telah membuat keputusan yang sangat sangat tepat dengan merekrut Cal," terang Jarvis.
"Saya percaya Cal adalah pekerja keras, dia sangat lapar untuk menuntaskan misi proyek ini. Kami tak mau membuat kesalahan sama dua kali, kami akan menyiapkan program uji tes intensif pada dia," ucapnya lagi.
Source | : | Autosport |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |