Apalagi setelah musim ini Dovizioso kembali gagal jadi juara dunia bahkan di saat Marc Marquez absen semusim.
Penampilan rider 35 tahun itu justru melempem dan banyak kesulitan beradaptasi dengan ban Michelin baru yang terbit tahun ini.
"Sejak Dall'Igna masuk ke Ducati, motor mereka sudah mulai kompetitif untuk memenangi balapan. Dovizioso memang memenagi beberapa gelar seri balapan, tetapi pengembangan motornya tetap ada pada peran Dall'Igna," ujar Chicho Lorenzo dikutip dari Corriere dello Sport.it.
Bahkan, lebih lanjut Chicho menilai jika Dovizioso tidak bisa memanfaatkan kesempatan selama direkrut Ducati di bahwa manajerial Gigi Dall'Igna.
Baca Juga: Tinggalkan KTM dan Gabung Repsol Honda, Pol Espargaro Kini Remehkan Dani Pedrosa
"Siapa yang kurang pandai dari keduanya? Saya rasa Dovizioso. Pada akhirnya, dia akan dikenang dalam sejarah yang memenangi beberapa kali runner-up, tetapi tidak pernah berhasil jadi juara dunia, sekalipun dia punya kesempatan," ucap Chicho pedas.
"Saya pikir Dovizioso paling tidak cerdas. Saya tidak mau menyalahkan Dall'Igna. Sudah jelas jika Dovizioso yang kurang termotivasi setiap musimnya (untuk jadi juara dunia)," tukasnya.
Sejauh ini Ducati memang hanya pernah memenangi gelar juara dunia lewat Casey Stoner seorang pada 2007 dan 2011.
Baca Juga: Marc Marquez Sulit Comeback Kalau Absen Terlalu Lama, Dinasti Repsol Honda Terancam Runtuh
Andrea Dovizioso yang bergabung sejak 2013 sebenarnya digadang-gadang mengulangi kesuksean Stoner di tim pabrikan Italia itu.
Kepiawaiannya menaklukkan Desmosedici GP pun sampai membuatnya punya julukan DesmoDovi.
Source | : | Corrierdellosport.it |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |