"Kami berdua sama-sama tahu bahwa persaingan kami tidak muncul hanya saat kami berada di Ducati. Tetapi, dia (Dovizioso) iri padaku sejak dari kelas 250cc," ujar Lorenzo dikutip SportFEAT.com dari Corse di Moto.
Lorenzo menyatakan bahwa ketidakharmonisan antara ia dengan Dovizioso semakin tercium saat kedatangannya di Ducati pada 2017 silam.
Mantan pembalap asal Spanyol itu mengklaim bahwa gaji besar yang digelontorkan Ducati untuk dirinya, yang notabene juara dunia 5 kali, membuat Dovizioso semakin kecewa.
Baca Juga: Gantikan Bima Sakti, Shin Tae-yong Tangani Timnas U-16 Indonesia untuk Piala Dunia U-20 2023
"Saya tahu bahwa itu menyakitkan, karena Ducati bertaruh pada seorang juara dan membayar (saya) 12 kali lipat lebih banyak dari gajinya," sebut Lorenzo.
"Tapi kan kenyataannya, saya sudah mengalahkan dia saat kami masih di kelas 250cc, dalam 9 tahun di MotoGP, termasuk saat kami berdua masih di Yamaha."
"Dan di tahun kedua saya di Ducati (2018) dengan motor yang saya sukai, saya juga berhasil mengalahkannya (bisa Juara seri balapan) dan menempatkan diri saya di depan dia dalam kejuaraan," ujar Lorenzo.
"Dia unggul pada tahun debut saya di Ducati karena saya masih beradaptasi. Kalau saja saya terus bersama Ducati saya akan menang di masa depan," ucap Lorenzo lagi.
Baca Juga: Fabio Quartararo Bisa Perkuat Mantan Tim Valentino Rossi Jika Kontraknya di Yamaha Kelar
Padahal, faktanya penampilan Dovizioso justru lebih unggul dari Lorenzo selama keduanya masih di Ducati.
Pada 2017 hingga 2018, Dovizioso berhasil jadi runner-up MotoGP beruntun dan memenangi 10 gelar seri.
Sedangkan Lorenzo, selama di Ducati, hanya memenangi tiga seri balapan saja.
Begitu pedasnya sindiran dan komentar Lorenzo tentang dirinya membuat Andrea Dovizioso yang biasanya diam, kini akhirnya angkat bicara.
Source | : | DAZN,Corse di Moto,Marca |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |