"Tetapi pada akhirnya kami justru menghancurkan peluang yang ada," imbuh pemain peringkat 10 dunia itu.
Rankireddy/Shetty sebenarnya nyaris memenangi gim pertama lebih dulu saat unggul 19-18.
Namun ketenangan Ahsan/Hendra menjadi senjata mematikan bagi mereka.
Mereka justru cenderung grusa-grusu dan melakukan banyak unforced error atau salah membuang bola.
"Kami unggul lebih dulu 19-18 di gim pertama, di pertemuan terakhir saat di Malaysia Masters 2020 kami pun juga unggul 20-19 dulu," kata Shetty.
"Ini soal ketenagan di poin-poin krusial dan berkat pengalaman mereka (Ahsan/Hendra), hal itu justru terampas dari kami," imbuh dia lagi.
Baca Juga: Jadwal Yonex Thailand Open 2021 - Momen Pembuktian Trio Tunggal Putra Indonesia
"Mereka menunggu kami melakukan kesalahan sendiri," timpal Rankireddy.
"Saya pikir kami seharunsya bisa bermain lebih baik saat unggul 19-18 atau 19-19. Kami seharusnya bisa lebih tenang di fase itu," imbuh Rankireddy.
Source | : | BWF |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |