Bahkan, dalam tiga tahun terakhir, dari 2017 hingga 2019, pemain kelahiran Bangkok itu mampu menjadi Juara Dunia Junior 3 kali beruntun.
Pada 2019, ia berhasil mengawinkan gelar Juara Dunia Junior dan Juara Asia Junior.
Tak ayal, banyak yang berpendapat bahwa ia seperti titisan Ratchanok Inthanon versi tunggal putra.
Penampilannya di Yonex Thailand Open 2021 juga menjadi salah satu yang paling ditunggu tuan rumah.
Babak pertama dilewati Kunlavut Vitidsarn dengan cukup kerja keras. Ia mampu menghidupkan asa usai bertarung 3 gim kontra wakil Spanyol.
Namun, di babak kedua, pertemuannya dengan tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting menjadi akhir dari petualangannya di Impact Arena.
Si Bocah Ajaib itu mendadak mati kutu saat berhadapan dengan Anthony Sinisuka Ginting.
Bermain di lapangan 1 Impact Arena, Bangkok, Vitidsarn dipaksa bertekuk lutut di hadapan Anthony Ginting. Ia kalah dalam 2 gim langsung, 16-21, 19-21.
Vitidsarn menerima kekalahan itu dengan lapang dada.
"Saya tetap puas meski kalah, saya bertarung melawan salah satu tunggal putra terbaik dunia yang juga lebih senior dari saya," kata Kunlavut Vitidsarn kepada BWF.
Source | : | SportFEAT.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |