Selain itu, selama kompetisi berhenti, manajemen Arema tetap harus mengeluarkan uang untuk menjaga kelangsungan klub.
Pengeluaran operasional klub dan segala hal untuk membuat Arema FC tetap bertahan, Arema FC menggunakan uang owner untuk membayar gaji pemain.
“Karena tak ada pemasukan, kami memakai uang owner untuk membayar gaji para pemain,” tambah Ruddy Widodo.
“Saya sempat komunikasi dengan Borneo FC mereka bilang habis sekitar 18 miliar rupiah,” tambah Ruddy.
Baca Juga: Bukan di Eropa, Pemain Timnas U-22 Indonesia Malah Ingin Bermain di Kawasan Ini
Arema FC mengklaim mengalami kerugian yang tak bisa dihitung.
“Kerugian tidak bisa dihitung, kerugiannya banyak sekali” ungkap Yusrinal Fitriandi Manajer Bisnis Arema FC dilansir SportFEAT.com dari suryamalang.com.
“Jangankan mendapat profit, menutup operasional saja sudah sulit,”
Manajer bisnis Arema FC ini menyebutkan 40 miliar rupiah tak dapat terpenuhi akibat dibatalkannya Liga 1 2020.
Alasan inilah yang membuat Arema FC masih belum ikhlas dan dalam rapat virtual yang diselenggarakan PSSI, tim Arema menjadi salah satu yang menolak dibatalkannya Liga 1 2020.
View this post on Instagram
Source | : | aremafc.com,Suryamalang.com |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |